Jokowi Tegas Menolak Nasionalisasi Vaksin COVID-19

- 9 April 2021, 09:08 WIB
Presiden Indonesia, Jokowi, menolak dengan tegas adanya nasionalisme vaksin
Presiden Indonesia, Jokowi, menolak dengan tegas adanya nasionalisme vaksin /Instagram.com/@jokowi

KABAR JOGLOSEMAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dengan tegas menolak nasionalisme vaksin COVID-19.

Hal itu disampaikannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-10 D-8 yang digelar di Dhaka, Bangladesh pada Kamis, 8 April 2021.

Jokowi mendorong akses vaksin COVID-19 yang adil setelah melihat nasionalisme vaksin yang semakin meningkat.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 9 April: Kelicikan Elsa Dibalas Ancaman Ricky, Papa Surya Beri Petunjuk Pada Aldebaran

“Ketersediaan dan keterjangkauan vaksin merupakan kunci untuk keluar dari krisis. Namun, saat ini kita saksikan meningkatnya nasionalisme vaksin. Ini harus kita tolak. Kita harus mendukung vaksin multilateral,” tegas Jokowi seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari laman Presiden RI.

Perlu diketahui, nasionalisme vaksin meeupakan situasi dimana suatu negara mengamankan stok vaksin untuk kepentingan negaranya sendiri.

Menurut penilaiannya, vaksin merupakan barang publik sehingga pihaknya menegaskan bahwa tidak boleh ada pembatasan terhadap produksi dan distribusi vaksin.

Baca Juga: Setelah Diambil Alih Pemerintah, TMII Akan Dikelola BUMN Pariwisata

"Di sinilah D-8 bisa berperan dalam menawarkan kapasitas produksi yang dimilikinya untuk meningkatkan produksi, mendorong akses yang sama terhadap vaksin, dan mendorong transfer teknologi," ungkap Jokowi.

Melalui hal itu, Jokowi berharap agar nantinya bisa terbuka lebar kerja sama untuk pengembangan vaksin.

"Beberapa dari kita, termasuk Indonesia, tengah mengembangkan produksi vaksin sendiri. D-8 harus membuka kerja sama pengembangan dan produksi vaksin ke depan," lanjutnya. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Presiden RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x