Wacana Pemberian Gelar Pahlawan untuk Usmar Ismail, Sujiwo Tejo: Nanti Malah Membosankan

- 6 April 2021, 16:24 WIB
Budayawan Sudjiwo Tejo
Budayawan Sudjiwo Tejo /Twitter/sudjiwotedjo


KABAR JOGLOSEMAR - Belum lama ini tengah diperingati Hari Perfilman Nasional, tepatnya pada tanggal 30 Maret lalu.

Perhatian pemerintah pada pekerja seni ditunjukkan salah satunya dengan akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada Usmar Ismail yang merupakan Bapak Perfilman Nasional.

Usmar Ismail dianggap sebagai salah satu seniman paling berpengaruh di Indonesia sehingga muncul wacana pemberian gelar tersebut.

Baca Juga: Patut Dicoba, 5 Referensi Bisnis Jelang Ramadhan 1442 H, Ternyata HP Salah Satunya

Baca Juga: Kolaborasi dengan Zaskia Mecca, Putri Anne Istri Arya Saloka Kembali ke Dunia Hiburan

Tak disangka, penolakan justru datang dari budayawan nyentrik Sujiwo Tejo.

Melalui akun Twitternya, ia mengungkapkan pandangannya tersebut di @sudjiwotedjo pada, Senin, 5 April 2021. 

“Saya tidak mendukung maestro Usmar Ismail dan mestro lain untuk resmi dipahlawankan," tulis Sudjiwo Tejo seperti dikutip oleh Kabar Joglosemar dari akun Twitter @sudjiwotedjo.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan 4 Hal Ini Terkait Bencana Alam di NTT dan NTB

Baca Juga: Galang Dana untuk Korban Banjir NTT, Rachel Vennya Kaget Dapat Rp1 M Dalam Semalam  

Tidak hanya pada Usmar Ismail tapi Sujiwo Tejo tidak mendukung gelar pahlawan nasional diberikan pada maestro lainnya.

Menurutnya, dengan adanya sebutan “pahlawan” justru menimbulkan potensi orang akan mencari kejelekan dari yang diberi gelar itu.

"Sebab, pahlawan di sini adalah orang yang akhirnya membosankan," kata Sujiwo Tejo.

Baca Juga: Galang Dana untuk Korban Banjir NTT, Rachel Vennya Kaget Dapat Rp1 M Dalam Semalam  

Baca Juga: Dikenal Dengan Ceramah Berbahasa Sunda, Ulama Kharismatik Abuya Uci Meninggal

"Rawan ditulis atau difilmkan sisi "jelek-jeleknya" yang sebetulnya manusiawi," tambahnya. 

Aktor yang juga dalang dan penyanyi ini mengkhawatirkan pandangan masyarakat terhadap gelar pahlawan yang dianggap selalu baik padahal kejelekan itu manusiawi.

“Sebab, pahlawan di sini adalah orang yang akhirnya membosankan," kata Sudjiwo Tejo.

Ia kemudian menjelaskan bahwa negara dapat memberikan apresiasi dalam bentul lain terhadap para maestro ini.

Daripada hanya memberi gelar pahlawan, negara bisa memberikan perlindungan kepada karya-karya seniman tersebut.

Juga,  memberi perhatian dan perlindungan kepada ahli waris sang seniman.

"Yang penting ahli waris sang maestro dirawat atau dihargai oleh negara," ujar Sudjiwo Tejo.

Tentu saja cuitan Sudjiwo Tejo ini menuai banyak komentar dari netizen.***

 

Editor: Sunti Melati

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x