Presiden Jokowi Sampaikan 4 Hal Ini Terkait Bencana Alam di NTT dan NTB

- 6 April 2021, 14:26 WIB
Tangkapan layar Presiden Jokowi dalam Ratas penanganan bencana di Provinsi NTT dan NTB pada Selasa, 6 April 2021
Tangkapan layar Presiden Jokowi dalam Ratas penanganan bencana di Provinsi NTT dan NTB pada Selasa, 6 April 2021 /YouTube/Sekretariat Presiden
 
KABAR JOGLOSEMAR - Presiden Jokowi menyampaikan 4 hal penting terkait penanganan bencana alam di NTT dan NTB. Keempat hal itu disampaikan Presiden Jokowi usai rapat terbatas secara virtual dari Istana Negara Jakarta, hari Selasa 6 April 2021.
 
Menurut Presiden Jokowi, dalam beberapa hari terakhir Provinsi NTT dan NTB mengalami dampak paling berat dari siklon tropis seroja berupa bencana banjir bandang, tanah longsor, angin kencang yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda. 
 
Cuaca ekstrem akibat siklon tropis Seroja berdampak pada berbagai daerah di Indonesia. Dan Provinsi NTT dan NTB mengalami dampak paling berat seperti bencana banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan menimbulkan korban jiwa,puluhan warga hilang, ribuan warga yang mengungsi dan  kerugian materi," kata Presiden Jokowi dikutip Kabar Joglosemar dari laman presidenri.go.id, Selasa 6 April 2021.
 
 
 
Dalam rapat terbatas itu, Presiden Jokowi menyampaikan 4 hal :
 
Pertama, mempercepat proses evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban yang belum ditemukan.
 
Untuk keperluan itu, Presiden Jokowi meminta Kepala BNPB, Kepala Basarnasyang dibantuPanglima TNI dan Kapolri bersama semua jajarannya agar mengerahkan tambahan personel SAR.
 
Hal ini dimaksudkan agar bisa menjangkau lebih banyak wilayah terdampak, termasuk wilayah terisolir dan berbagai gugus pulau di NTT seperti Pulau Alor, Pulau Pantar dan pulau-pulau lain guna melancarkan proses evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.
 
 
 
 
Sementara selama proses pencarian dan pertolongan, Presiden Jokowi meminta Menteri PUPR agar ikut mengerahkan alat-alat berat dari berbagai lokasi sekitar demi memudahkan proses pencarian.
 
Bila jalur darat masih sulit ditembus, maka Presiden Jokowi menginstruksikan agar melakukan percepatan pembukaan akses laut dan udara yang terputus akibat kerusakan sejumlah sarana infrastruktur penghubung.

Kedua,  meminta jajaran pemerintah agar memastikan kehadiran pelayanan kesehatan dan pertolongan medis yang sangat dibutuhkan para korban. Dalam hal ini, Menteri Kesehatan akan mengerahkan tim bantuan medis untuk secepatnya tiba di lokasi bencana.

Baca Juga: Bocoran The Penthouse Season 3: Nasib Logan Lee Terungkap

Baca Juga: Perkembangan Dampak Siklon Tropis Seroja, 8.424 Warga Mengungsi di NTT

“Saya minta Menteri Kesehatan memperbanyak tempat- pelayanan kesehatan di lapangan dan rumah sakit guna menangani para korban. Selain itu, memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat-obatan,” kata Presiden Jokowi.
 
Ketiga, memenuhi kebutuhan logistik, sanitasi dan  sebagainya bagi para pengungsi. Meski sejak hari pertama bencana di NTT dan NTB, pemerintah sudah mengirimkan sejumlah bantuan ke lokasi bencana, namun karena kendala cuaca ekstrem dan terputusnya akses penghubung menyebabkan bantuan tersebut belum sepenuhnya sampai ke titik lokasi.
 
Karena itu, Presiden Jokowi meminta BNPB dan pemerintah daerah agar segera mendata titik-titik pengungsian dan memastikan logistik, tenda dan dapur lapangan gunamemenuhi kebutuhan dasar bagi para pengungsi. Selain itu, kebutuhan bayi dan anak-anak, terutama air bersih dan MCK  harus dipenuhi.
 
 
 
Sementara guna mendukung proses penanganan bencana, secara khusus Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri PUPR agar mempercepat perbaikan infrastruktur penunjang yang mengalami kerusakan akibat bencana seperti jembatan yang roboh dan akses jalan penghubung yang terputus.
 
“Saya melihat ada beberapa jembatan yang roboh, akses jalan, jaringan listrik, telekomunikasi dan internet segera pulihkan sehingga bantuan dapat tersalurkan ke masyarakat yang menjadi korban bencana,” ujar Presiden Jokowi.
 
Dan keempat, Presiden Jokowi meminta antisipasi dini pada potensi dampak cuaca ekstrem yang terjadi di berbagai kawasan di Indonesia.
 
 
 
Presiden meminta agar informasi dan peringatan BMKG mengenai hal ini menjadi sangat krusial dan publikasi terhadapnya harus digencarkan.
 
“Pastikan seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau, prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan BMKG. Mereka harus tahu semuanya sehingga masyarakat bisa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghadapi ancaman risiko baik itu angin kencang, bahaya banjir bandang, dan tanah longsor,” kata Presiden Jokowi.***

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x