Warganet Tolak Rencana Impor 1 Juta Ton Beras

- 22 Maret 2021, 21:51 WIB
Ilustrasi beras sebagai fidhyah
Ilustrasi beras sebagai fidhyah /Sumber: Pixabay/allybally4b

KABAR JOGLOSEMAR - Rencana Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengimpor 1 juta ton beras menjadi bahan perbincangan warganet di jagad media sosial Twitter pada hari Minggu 21 Maret 2021.

Dengan tagar #MendagBebanJokowi, para netizen mempertanyakan soal rencana mantan Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanam Modal) era Presiden SBY tersebut.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Soal Semarang Ditunjuk Jadi Sentra Vaksinasi Corona: Masyarakat Harus Mengantre

Para netizen menyayangkan rencana Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi untuk mengimpor beras di saat petani memasuki panen raya.

Para netezin pun beramai-ramai menolak rencana impor beras tersebut karena bisa merugikan petani. Bahkan ada yang meminta KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) untuk memantau rencana tersebut karena sangat berpotensi terjadi korupsi.

 

"Impor beras disaat petani sdng panen raya,anda warasss??apa hny mengejar cuan unt kantong pribadi tanpa memikirkan kesejahteraan petani #MendagBebanJokowi Pak @jokowi Mentri yg kaya gini perlu d tinjau kebijakannya @KPK_RI tugas dr lembaga anda selanjutnya ni..\\jngn ada kartel," tulis Risang_Bagus di @GuzDemang dikutip Kabar Joglosemar pada hari Minggu 21 Maret 2021.

"Contoh menteri yang tidak pantas untuk menjadi panutan Sungguh negeri ironi #MendagBebanJokowi," cuit WFFernando di @Penjahat_santun.

Sementara Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto pun mengeritik rencana Mendag Muhammad Lutfhi untuk mengimpor beras.

Baca Juga: Puasa Ramadhan 1442 H Sebentar lagi, Ini Tips Puasa Aman Untuk Penderita Diabetes

Sebab, impor beras tidak sejalan dengan politik pangan nasional yakni berdikari. Apalagi, Indonesia memiliki keanekaragaman pangan yang luar biasa.

Karena itu, Hasto Kristiyanto meminta Mendag Muhammad Lutfi agar mendengar aspirasi rakyat yang dengan tegas menolak rencana impor beras tersebut. Apalagi Presiden Jokowi sudah menegaskan untuk mencintai produk dalam negeri dan membenci produk asing.

"Menteri harus belajar dan mendengar suara rakyat seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo," kata Hasto Kristiyanto

Menurut Hasto Kristiyanto, Menteri harus belajar dari kepemimpinan Presiden Jokowi yang selalu membangun dialog, menyerap aspirasidan mengemukakan data-data yang objektif, baru mengambil keputusan.

Dan pemerintah lebih baik meningkatkan produksi pangan ketimbang membuka keran impor beras dan garam.

Hasto Kristiyanto meminta pemerintah tidak mengorbankan petani. Apalagi impor beras dan bahan pangan lain sarat dengan kepentingan para pemburu rente.

Sementara Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang akrab disapas Cak Imin meminta pemerintah menghentikan rencana impo beras. Sebab kebijakan itu tidak berpihak kepada para petani.

Baca Juga: BLT UMKM 2021 akan Cair Maret, Syarat Ini Dinilai Memberatkan Pedagang

"Hentikan impor guna memberi ruang agar harga produksi pertanian tinggi," kata Cak Imin.

Seperti diberitakan berbagai media, pemerintah berencana mengimpor 1 juta ton beras dalam waktu dekat.

Selain beras, pemerintah juga berencana mengimpor 3 ton garam tahun ini. Menurut Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, kebijakan impor beras dilakukan untukmenjaga pasokan dan harga beras di dalam negeri.***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x