Soal Pengangkatan Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat, SBY: Cuma Mendatangkan Malu

- 6 Maret 2021, 07:37 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang KLB Partai Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang KLB Partai Demokrat /Tangkapan layar Instagram @rindusby

 

KABAR JOGLOSEMAR – Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko telah diangkat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat 2021 diadakan pada Jumat, (5/3) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

KLB tersebut digelar oleh kubu yang kontra atas kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang telah menjadi Ketum Partai Demokrat selama kurang lebih satu tahun belakangan.

Ditunjuk sebagai Ketum Partai Demokrat, KSP Moeldoko pun menerimanya dengan baik. Hal ini menurut SBY adalah suatu hal yang memalukan.

Baca Juga: KLB Partai Demokrat Digelar, SBY: Tidak Sah dan Abal-abal

Baca Juga: #IkatanCintaEp190: Wajah Aldebaran Bikin Salfok Saat Khawatirkan Istrinya, Ini Tanda Andin Muncul

“Hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia," kata SBY.

Perlu diketahui, Moeldoko bukanlah pihak internal atau kader dari Partai Demokrat. Sehingga, menurut SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, pengangkatan itu tidaklah sah dan abal-abal.

“KLB tersebut telah menobatkan KSP Moeldoko, seorang pejabat pemerintahan aktif berada di lingkar dalam lembaga kepresidenan, bukan kader Partai Demokrat, alias pihak eksternal partai, menjadi Ketum Partai Demokrat,” ungkap SBY.

Baca Juga: KLB Pilih Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Andi Arief: KLB Ghaib

Baca Juga: Ingin Dapat BLT Rp1,2 Juta? Ini Syarat dan Cara Daftar UMKM Online 2021

Menurut SBY, pengangkatan KSP Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat itu tidak sah karena selain ia bukanlah kader dari Demokrat, ia juga tidak disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Sementara itu, anaknya, AHY, menjadi Ketum Partai Demokrat dengan cara yang sah di mana ia juga disahkan oleh hukum dan negara lewat Kementerian Hukum dan HAM.

Tak hanya itu, SBY juga mengungkap bahwa memang upaya kudeta Partai Demokrat telah dilakukan sejak bulan Februari 2021 lalu.

Baca Juga: 10 Mitos Jawa yang Sebenarnya Punya Makna Baik, Soal Jodoh hingga Kesopanan

Baca Juga: Kemenkop UKM Salurkan BPUM 2021, Berikut Informasi Terkini Hingga Syarat Pendaftarannya

Blak-blakan, SBY juga meyebut bahwa Moeldoko dan beberapa mantan kader senior Partai Demokrat terlibat.

“Satu bulan yang lalu, kita semua masih ingat ketika Ketum Demokrat AHY, secara resmi mengirimkan surat kepada Yang Mulia Pak Jokowi, tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulingan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah. Dan setelah itu Ketum AHY juga menyampaikan kepada publik tentang gerakan kudeta ini, banyak tanggapan yang bernada miring,” jelasnya lebih lanjut.

Moeldoko yang menyebut pertemuannya dengan kader-kader tersebut hanyalah acara minum kopi tidak bisa membuat SBY percaya.

Baca Juga: Bansos 2021 yang Cair Maret, Begini Cara Cek Penerima Hingga Tahapan Mencairkannya

Baca Juga: 7 Weton yang Punya Bakat Alami Jadi Pemimpin, Ada Weton Ir Soekarno

Ia tetap yakin bahwa Moeldoko memang terlibat dan menyebut bahwa Moeldoko akan mendapat sanksi dari Presiden Jokowi.

“Banyak yang tidak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini,” ucap SBY.

Sebelum kudeta ini, hubungan SBY dengan Moeldoko dapat dikatakan baik-baik saja. Bahkan beredar foto ketika Moeldoko mencium tangan SBY.

Baca Juga: Mudah! Ini Cara Daftar UMKM Online 2021 Lewat oss.go.id, Supaya Dapat BPUM Rp1,2 Juta

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 13 Dibuka, Ini Panduan Pendaftarannya Lewat www.prakerja.go.id

SBY diketahui pernah memberikan jabatan kepada Moeldoko. Namun kini ia telah menyesalinya.

“Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya memohon ampun ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa atas kesalahan saya itu,” tutup SBY.***

 

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah