Network
"Terjadi awanpanas guguran di Gunung #Merapi tanggal 25 Februari 2021 pukul 18.42 WIB. Awanpanas guguran tercatat di seismogram dgn amplitudo 51 mm & durasi 175 detik, tinggi kolom tidak teramati karena puncak berkabut, estimasi jarak luncur ±1900 m ke barat daya," cuit BPPTKG dikutip Kabar Joglosemar dari @BPPTKG.
Dengan perkembangan aktivitas guguran awan panas dengan frekwensi yang terus meningkat itu, BPPTKG menyebutkan bahwa potensi bahaya erupsi Gunung Merapi tetap sama, yakni guguran lava & awan panas pada sektor selatan-barat daya mecakup aera Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng dan Kali Putih.Dan jarak luncur paling jauh 5 km.
Selain itu, lontaran material vulkanik kalau terjadi erupsi eksplosif bisa mencapai radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.
"Potensi bahaya erupsi Gunung Merapi dapat dilihat pada peta berikut ini. Di luar daerah bahaya yg telah ditetapkan, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa. Tetap waspada, namun jangan panik. Ikuti arahan dari BPBD dan pemda setempat," cuit BPPTKG di akun twitter @BPPTKG pada Kamis 25 Februari 2021.***
