Baca Juga: Banjir di Jakarta, Selebgram Anya Geraldine Terpaksa Mengungsi Tidak Bisa Pulang
Menurut BPTKG, meski ada perubahan terbaru akitivitas Gunung Merapi berupa perubahan arah guguran lava pijar, namun ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi tetap sama.
Dua potensi bahaya dari aktivitas Gunung Merapi itu adalah guguran lava dan awan panas. Keduanya mengarah ke sektor selatan–barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih dengan jarak paling jauh 5 km.
Dari 10 kali luncuran lava pijar pada hari Sabtu 20 Februari 2021 antara pukul 18.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB, 9 kali di antaranya mengarah ke arah hulu Kali Boyong dan Krasak dan sekali ke Kali Sat.
Baca Juga: Presiden Jokowi Ungkap Pemerintah Kerja Keras Pulihkan Ekonomi Nasional
Guguran lava pijar terlihat jelas karena saat itu cuaca di sekitar Gunung Merapi cerah hingga berkabut.
"Aktivitas Guguran Lava Pijar Gunung #Merapi Tgl 20 Februari 2021 pukul 18.00-24.00 WIB. Pada periode ini cuaca di sekitar #Merapi cerah hingga berkabut. Guguran lava pijar teramati sebanyak 10 kali dengan jarak luncur maksimal 1000 meter ke arah hulu Kali Boyong & Krasak," demikian cuitan BPPTKG dikutip Kabar Joglosemar dari twitter @BPPTKG. Cuitan ini diunggah pukul 00.26 WIB hari Minggu 21 Februari 2021 dinihari.
Berikut tangkapan layar guguran lava pijar Gunung Merapi yang terjadi pada hari Sabtu 20 Februari 2021: