Lemahnya Sistem Pengendalian Tata Air Jadi Sebab Utama Banjir Jakarta

- 20 Februari 2021, 17:56 WIB
 Ilustrasi banjir lahar dingin Gunung Merapi
Ilustrasi banjir lahar dingin Gunung Merapi / // tangkapan layar youtube.com / Ridwan Satria Channel
 

KABAR JOGLOSEMAR- Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek sejak Kamis (18/2/21) sudah diprediksi oleh BMKG.

BMKG sudah memberi peringatan bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada 19-20 Februari, diharapkan masyarakat dan pihak-pihak terkait waspada adanya banjir.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan, memasuki bulan Februari ini memang terjadi instensitas hujan yang cukup tinggi bahkan berada jauh di atas curah hujan normal. Curah hujan di atas rata-rata ini akan menyebabkan terjadinya cuaca ekstrim dan akan menyebabkan banjir.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Peresmian Tim Baru Valentino Rossi untuk MotoGP Musim 2021
 
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 20 Februari: Meresahkan, Aldebaran Bahas Anak Andin Tapi Malah Difitnah Elsa Lagi?

"Sebenarnya masalah utama setiap banjir datang adalah buruknya penataan lingkungan di wilayah Jabodetabek. Penataan lingkungan yang buruk akan membuat banjir dari tahun ke tahun semakin parah. Tapi untuk saat ini ketika bencana banjir terjadi sudah terlambat rasanya kalau bicara tentang penataan lingkungan," ujar Dwikorita, Sabtu (20/2/21)

Dwikorita menambahkan, jika bencana banjir sudah jadi bencana tahunan berarti ini menunjukkan lemahnya sistem pengendalian air di wilayah Jabodetabek.

Jika sudah sering banjir seperti ini sudah tidak banyak lagi waktu untuk membuat tata kelola lingkungan yang memadai, yang diperlukan dalam waktu cepat adalah penanganan pengendalian tata air.

Baca Juga: Jokowi: Pemerintah akan Terus Berusaha Sediakan Vaksin COVID-19
 
Baca Juga: 3 Keuntungan Dapat Bantuan KIP Kuliah, Segera Daftar Lewat kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Setiap memasuki musim hujan bahkan sebelum memasuki musim hujan, BMKG selalu berkomunikasi dengan pihak terkait sepetti Pemda setempat dan Kementerian PUPR untuk bersiap-siap memasuki musim hujan.

Pihak Pemda dan Kementerian PUPR pun sebenarnya sudah melakukan tugasnya dengan mengantisipasi terjadinya banjir, namun karena akhir-akhir ini curah hujan mulai tidak normal artinya intensitas curah hujan jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, makan pihak-pihak terkait juga jauh-jauh hari harus menyiapkan persiapan ekstra untuk antisipasi banjir.

" Pelajaran berharga dari setiap bencana banjir datang di wilayah Jabidetabek adalah pihak terkait harus lebih cepat respon dan cepat tanggap mengatasi ini. Secepatnya permasalahan tentang pengendalian sistem tata air harus sgera dibenahi jika Jakarta tidak ingin menjadi kota langganan banjir," tambahnya.

Halaman:

Editor: Sunti Melati

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x