Simak, Ini Panduan Teknis Perayaan Rabu Abu 17 Februari 2021

- 9 Februari 2021, 21:10 WIB
Ilustrasi Rabu Abu
Ilustrasi Rabu Abu /Pixabay.com/Grzegorz Krupa

Hal ini hanya diucapkan sekali saja untuk seluruh umat dan selanjutnya tak perlu diucapkan saat mengoleskan abu berbentuk salib di dahi umat.

"Imam atau prodiakon ataupun asisten luar biasa mengoleskan abu di dahi masing-masing umat. Bisa juga menaburkan abu di telapak tangan umat, dan selanjutnya umat itu sendiri yang mengoleskan di dahinya sendiri," kata Romo Edy Purwanto.

Sementara di dalam keluarga, anggota keluarga bisa saling mengoleskan abu pada dahi atau menaburkan abu di kepala anggota keluarga lainnya sebagai tanda pertobatan bersama dalam keluarga.

Baca Juga: Candimulyo jadi Sentra Wisata Kuliner Buah Durian di Magelang

Romo Edy Purwanto juga menegaskan bahwa mengingat kondisi atau kebutuhan menuntut, maka pastor paroki bisa secara resmi memberi tugas kepada para prodiakon dan asisten luar biasa yang sudah diangkat untuk menerimakan abu.

Namun, menurut Romo Edy Purwanto, yang terpenting adalah mereka sudah dibekali atau diajarkan cara bagaimana menerimakan abu kepada umat secara benar.***

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x