Terlalu Lama PJJ Dikhawatirkan Membuat Siswa Kehilangan Minat Belajar

- 3 Februari 2021, 19:43 WIB
Ilustrasi belajar online dengan smartphone
Ilustrasi belajar online dengan smartphone /PIXABAY/StockSnap

KABAR JOGLOSEMAR - Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 membuat proses belajar mengajar dilakukan secara online atau dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Bahkan PJJ sudah berjalan hampir 11 bulan.

Dan PJJ bisa berlangsung lebih lama lagi karena belum bisa dipastikan kapan pandemi COVID-19 berakhir atau setidaknya berkurang.

Baca Juga: Tanya ke Agnez Mo Soal Hubungan dengan Ayahnya, Azka Corbuzier: Aneh tapi Keren

Hal ini membuat sebagian besar pelaku pendidikan, seperti di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat khawatir akan terjadi kehilangan minat belajar (learning loss) pada siswa.

Hal ini terjadi karena intensitas interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran berkurang.

Dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sangat memahami kekhawatiran itu.

Namun, pada saat yang sama kesehatan anak didik dan guru serta tenaga kependidikan lainnya menjadi pertimbangan dan faktor utama diadakan PJJ.

Rachmadi Widdiharto, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang dikutip Kabar Joglosemar dari laman resmi kemdikbud, Rabu, 3 Februari 2021, mengatakan, Kemendikbud sangat memahami kekhawatiran learning loss pada siswa di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai.

Baca Juga: Menilik Kembali Aturan PPKM, Jilid 2 Sebagai Syarat Masuk Jogja Februari 2021

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x