KABAR JOGLOSEMAR - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan kejadian awan panas guguran Gunung Merapi pada 27 Januari 2021 pukul 06.00 hingga 24.00 WIB.
Dilansir dari Twitter BPPTKG, selama 24 jam terjadi 52 awan panas guguran. Luncuran awan panas terjauh sekitar 2.000 hingga 3.000 meter.
Sejak 5 November 2020 lalu, tingkat aktivitas Gunung Merapi pada status Siaga atau Level III. Oleh karenanya, masyarakat diimbau tidak beraktivitas di radius 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
“Tingkat aktivitas Siaga (Level III). Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,” demikian dikutip KabarJoglosemar.com dari @BPPTKG.
Baca Juga: Simak, Ini Jawaban kenapa Imlek Identik dengan Hujan
Baca Juga: Warga Kalitengah Kembali ke Barak Pengungsian di Glagaharjo
Disebutkan BPPTKG, potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava, awan panas pada sektor selatan - barat daya.
Adapun sungai-sungai yang berada di sektor tersebut seperti sungai atau kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Sungai Putih. Jika dicermati data rekapan dari awan panas guguran dari BPPTKG, luncuran mengarah ke Kali Boyong dan Kali Krasak.
Selain itu, potensi bahaya Merapi adalah lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dalam radius 3 kilometer dari puncak.