Network
KABAR JOGLOSEMAR - Tahun baru imlek identik dengan hujan. Kenapa bisa begitu? temukan jawabannya dalam artikel ini.
Hari raya tahun baru Imlek ditetapkan dengan hitungan Lunisolar. Hitungan tersebut merupakan angka yang didapat dari fase bulan mengelilingi bumi serta bumi mengelilingi matahari.
Tahun ini, Imlek jatuh pada Jumat 12 Februari 2021. Hitungan Lunisolar ini berbeda dengan masehi yang menyebut tahun baru 1 Januari.
Perlu diketahui, Jaman dahulu leluhur Tionghoa merayakan Imlek sebagai tanda dimulainya musim semi.
Kal itu mayoritas bekerja sebagai petani. Maka momen Imlek dirayakan sebagai bentuk syukur karena mereka bisa mulai bekerja.
Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan 36 Kali Awan Panas Selama 14 Jam
Di Indonesia, hari raya tahun baru Imlek biasanya datang di bulan Januari atau Februari yang merupakan bulan dimana curah hujan memang tinggi.
Secara ilmiah, periode Imlek yang datang di bulan Januari atau Februari adalah waktu dimana musim hujan akan usai. Biasanya, diakhiri dengan hujan yang begitu deras.
Oleh karena itu, sangat wajar apabila hujan turun saat hari raya tahun baru Imlek. Meskipun demikian, bagi umat Tionghoa hujan memiliki simbol tersendiri.
Hujan merupakan lambang keberuntungan. Umat Tionghoa justru bersyukur apabila hujan turun bertepatan saat Imlek karena ia tahu akan mendapat hoki.
Tak berhenti disitu, air dalam hujan mempunyai juga bermakna. Dalam filosofi China Yin dan Yang, Air merupakan karakter yang paling banyak mengandung Yin.
Air mewakili sebuah kekayaan serta keberuntungan keuangan. Sehingga, hujan yang membawa air deras menjadi pertanda positif.
Baca Juga: Waduh, Youtube Kembali Perpanjang Masa Blokir Akun Donald Trump
Itulah jawaban mengenai kenapa Imlek identik dengan hujan. Pembahasan diatas, akan membantu mengobati rasa penasaran Anda. ***
