Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Korea Selatan

- 28 Desember 2020, 14:44 WIB
Situasi Korea Selatan saat sedang pandemi corona
Situasi Korea Selatan saat sedang pandemi corona /SeongJoon Cho via Bloomberg

KABAR JOGLOSEMAR - Pemerintah Korea Selatan melaporkan adanya kasus pertama varian baru virus corona seperti yang kini sedang berkembang pesat di Inggris.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan pada Senin, 28 Desember 2020 terkait kemunculan varian yang dianggap lebih menular itu.

Diketahui varian baru virus corona itu menjangkiti keluarga yang tiba di Korea Selatan setelah melakukan perjalanan dari London. Kini tiga orang yang positif tersebut tengah menjalani isolasi mandiri.

Adanya kasus pertama itu membuat Pejabat Korea Selatan akan mempercepat upaya untuk meluncurkan program vaksinasi virus corona untuk publik.

Baca Juga: Kenalan Ravi VIXX Konfirmasi Hubungan dengan Taeyeon SNSD

Perlu diketahui bahwa penyebaran baru virus muncul awal pada bualn Desember di Inggris. Kini, varian baru itu dikabarkan sudah menjangkau beberapa negara Eropa, serta Kanada, Yordania dan Jepang.

Alhasil sebanyak lebih dari 50 negara termasuk Korea Selatan melarang seluruh penerbangan dari Inggris sampai dengan akhir tahun ini.

Secara keseluruhan, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan 808 kasus baru hingga tengah malam pada Minggu.

Baca Juga: Jurnalis Warga di China Dihukum 4 Tahun Penjara karena Laporkan Kasus Wuhan

Sebelumnya, negara itu melaporkan rekor 1.241 infeksi pada hari Jumat.

Pihak berwenang memperingatkan bahwa penurunan tersebut mungkin karena kurang pengujian yang dilakukan selama akhir pekan dan liburan Natal dan mengatakan pada hari Minggu mereka akan memperpanjang langkah-langkah pembatasan fisik hingga awal Januari.

Pemerintah Korea Selatan telah menghadapi kritik domestik yang meningkat atas pengadaan vaksin dan rencana peluncurannya, yang menyerukan vaksinasi pertama dimulai pada kuartal pertama tahun depan, berbulan-bulan setelah tempat-tempat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Juga: Mengenal Cara Kerja Alat Deteksi COVID-19 GeNose Milik UGM

Kemarahan pada rencana vaksin telah merusak dukungan untuk Presiden Moon Jae-in.

Diumumkan oleh Kementerian Keamanan Makanan dan Obat mengumumkan pada hari Minggu, Regulator akan mempersingkat periode yang diperlukan untuk menyetujui vaksin dan perawatan dari rata-rata 180 hari menjadi hanya 40 hari.

Proses persetujuan tambahan untuk distribusi dan penjualan vaksin, yang biasanya memakan waktu beberapa bulan, akan dipersingkat menjadi sekitar 20 hari.

Sementara itu, kepala staf kepresidenan Noh Young-min pada hari Minggu menyebut rencananya, petugas medis dan warga lanjut usia akan mulai menerima vaksinasi pada Februari.

“Pemerintah sedang melakukan semua yang dapat dilakukan untuk memajukan kerangka waktu ini dan juga membuat kemajuan,” katanya.

Baca Juga: Tambahan Pasien Sembuh Virus Corona di Indonesia Terus Meningkat

Korea Selatan telah mengatakan rencananya untuk membeli dosis yang cukup untuk akhirnya memvaksinasi 46 juta orang atau lebih dari 85 persen populasinya.

Noh mengatakan pihak berwenang mengharapkan populasi Korea Selatan mencapai tingkat kekebalan melalui vaksin secepat atau lebih cepat daripada banyak negara lain. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x