Sejumlah Negara EU Mendeteksi Kasus Pertama Mutasi Corona

- 27 Desember 2020, 19:10 WIB
Ilustrasi corona.
Ilustrasi corona. /Pixabay/Tumisu

KABAR JOGLOSEMAR - Dunia sedang dihebohkan dengan kemunculan varian baru atau mutasi corona.

Bahkan dikabarkan sejumlah negara Uni Eropa (EU) mendeteksi adanya kasus pertama. Akibatnya, hal tersebut memancing langkah untuk melakukan pembatas di Inggris dan larangan perjalanan global.

Negara EU yang diketahui mendeteksi kasus tersebut yaini Prancis, Spanyol, dan Swedia.

Tepatnya pada Sabtu, 26 Desember, Swedia mendiagnosis kasus varian baru. Mengutip dari Euro News, laporan itu diketahui dari pernyataan badan kesehatan masyarakat Swedia.

Baca Juga: 3 Alasan Kenapa Wajib Nonton Drakor Terbaru A Love So Beautiful

Empat kasus yang dikonfirmasi ditemukan di Madrid untuk pertama kalinya di Spanyol, kata pemerintah daerah Sabtu. Keempatnya baru saja tiba dari Inggris.

Lalu ada pula pria Prancis yang tinggal di London, dirinya tiba di Prancis pada 19 Desember dan dinyatakan positif virus mutasi corona dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam.

Dia tidak memiliki gejala dan sedang diisolasi di rumahnya di pusat kota Tours.

Otoritas Prancis melacak kontak orang tersebut dan laboratorium menganalisis tes dari beberapa orang lain yang mungkin memiliki varian baru, kata pernyataan itu.

Baca Juga: Ini Kata Pakar dari UGM soal Mutasi Virus Corona

Denmark, Belanda, Italia dan Jerman serta tempat lain di luar Eropa, juga telah melaporkan kasus dalam beberapa hari terakhir. Mereka juga telah melaporkan kasus varian baru, yang menurut otoritas Inggris tampaknya 70% lebih menular.

Otoritas Prancis melacak kontak orang tersebut dan laboratorium menganalisis tes dari beberapa orang lain yang mungkin memiliki varian baru, kata pernyataan itu.

Denmark, Belanda, Italia dan Jerman serta tempat lain di luar Eropa, juga telah melaporkan kasus dalam beberapa hari terakhir. juga telah melaporkan kasus varian baru, yang menurut otoritas Inggris tampaknya 70% lebih menular.

Pengumuman Inggris pada 19 Desember mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk menangguhkan penerbangan dari Inggris.

Baca Juga: Deretan 4 Merk Tembakau Tingwe Terbaik yang Populer Saat Ini

Prancis melarang semua penumpang dan kargo dari Inggris selama dua hari, menyebabkan masalah lalu lintas besar-besaran di sekitar pelabuhan Dover Inggris.

Prancis membuka kembali perbatasan tetapi sekarang mengharuskan siapa pun yang masuk dari Inggris untuk menjalani tes yang menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki varian baru.

Lockdown parsial kedua secara tajam mengekang infeksi Prancis, tetapi mereka telah meningkat lagi selama dua minggu terakhir.

Baca Juga: 7 Cara Merawat Anggrek yang Hampir Mati, Salah Satunya dengan Pindah Pot

Pada hari Jumat, Prancis melaporkan 20.262 kasus virus korona baru dan 159 kematian terkait lainnya di rumah sakit dalam 24 jam terakhir.

Untuk menanggulangi, rencananya tak lama lagi kampanye vaksinasi nasional Prancis akan dimulai pada hari Minggu, bersama dengan negara-negara UE lainnya. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x