Buruan Cek Jadwalnya Sebelum Telat! Info Perkembangan Kartu Prakerja Gelombang 11

- 9 Desember 2020, 22:42 WIB
Pendaftaran Pelatihan Kartu Prakerja gelombang 10 akan ditutup 2 hari lagi.
Pendaftaran Pelatihan Kartu Prakerja gelombang 10 akan ditutup 2 hari lagi. /prakerja.go.id

KABAR JOGLOSEMAR - Baru-baru ini, terdapat informasi terbaru mengenai perkembangan program Kartu Prakerja gelombang 11.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia telah memberikan jadwal kepada para peserta Kartu Prakerja gelombang 11.
 
Melalui laman instagram resmi @prakerja.go.id, mereka diminta untuk segera membeli pelatihan pertama sebelum tanggal 10 Desember 2020.
 
 
Maka dari itu, bagi peserta yang sudah lolos program Kartu Prakerja gelombang 11 dihimbau segera membelanjakan saldo untuk membeli pelatihan pertama yang memiliki tenggang waktu hari ini, 9 Desember 2020 Pukul 23:59 WIB.
 
Status kepesertaan dalam program Kartu Prakerja pun akan dicabut bila peserta tidak memenuhi instruksi tersebut. 
 
 
Peserta juga diminta segera menyelesaikan pelatihannya sebelum tanggal 15 Desember 2020. Bagi peserta Kartu Prakerja yang belum menyelesaikan pelatihan setelah tanggal tersebut maka tidak akan mendapat dana intensif.
 
Hal ini sempat disampaikan juga oleh Susiwijono Moegiarso selaku Sekertaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari Antara, berikut pernyataannya. 
 
"Saya mendorong bagi penerima yang belum menyelesaikan pelatihan yang pertama, agar segera menyelesaikan pelatihannya karena apabila tidak diselesaikan sebelum tanggal 15 Desember 2020, maka insentif sebesar Rp2,4 juta tidak dapat diterima," katanya.
 
 
Hingga kini, program Kartu Prakerja sudah mencapai 5,9 juta orang penerima dari total 43 juta pendaftar.
 
"Hingga saat ini sampai Gelombang 11, sudah ada 5,9 juta penerima program Kartu Pra Kerja," ujar Susiwijono.
 
Dari total 43 juta pendaftar Kartu Pra Kerja, sebanyak 19 juta orang telah lolos verifikasi mulai dari email, nomor telepon, Nomor Induk Kependudukan (NIK) hingga Kartu Keluarga (KK). 
 
 
"Berarti hanya satu dari empat orang yang mendaftar yang mendapatkan Kartu Pra Kerja. Karena dari 19 juta, yang mendapatkan hanya 5,9 juta tadi, sehingga yang belum mendapatkan program ini masih banyak sekali," kata Susiwijono
 
Para pendaftar Kartu Pra Kerja yang mencapai 43 juta orang tersebut, hampir seluruhnya mendaftar melalui jalur pendaftaran mandiri di situr prakerja.go.id.
Seperti diketahui, saat ini masa pendaftaran program Kartu Prakerja telah ditutup. 
 
Menurut Susiwijono, tingginya jumlah pendaftar menunjukkan sikap antusias masyarakat terhadap program Kartu Prakerja.
 
 
Masyarakat merasa diberikan kemudahan untuk mengaksesnya, selain itu sistem manajemen pelaksana telah mendukung dengan baik. 
 
Berdasarkan data yang diinput peserta, dari 5,9 juta yang menerima Kartu Pra Kerja, 87 persen berlatar belakang SMA ke atas, 77 persen berumur 18-35 tahun, dan 81 persen belum pernah ikut serta dalam pelatihan atau kursus, dan 88 persen mengatakan pengganguran. 
 
Adapun urutan data provinsi yang menerima Program Kartu Pra Kerja yang paling banyak yaitu, Jawa Barat, disusul Jawa Timur, DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
 
 
Sedangkan, penerima paling sedikit yaitu, Papua Barat, Papua, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara.
 
Dari 5,4 juta orang penerima yang membeli pelatihan, baru 5,1 juta peserta yang menyelesaikan pelatihannya. Pada program Kartu Prakerja terdapat 1.663 pelatihan dari 150 lembaga pelatihan.
 
Urutan pelatihan yang paling diminati ialah penjualan dan pemasaran, gaya hidup, manajemen, makanan dan minuman, bahasa asing, keuangan, serta sosial dan perilaku.
 
 
"Saat ini rating pelatihan di Kartu Pra Kerja adalah 4,9 dari skala 5. Ini sangat bagus sekali sehingga dapat dikatakan peserta puas dengan pelatihan yang diambilnya." Kata Susiwijono
 
"Ini konsisten dengan hasil survei internal dimana 84 persen mengatakan pelatihan peningkatan kompetensi baik skilling, reskilling, atau upskilling, hasil survei ini mengindikasikan manfaat program yang nyata dan sekaligus menepis anggapan bahwa pelatihan online tidak berkualitas," tambahnya. 
 
Dari data para penerima, 79 persen memilih menggunakan e-wallet sebagai rekening untuk menerima insentif. 
 
 
Menurut Susiwijono, hal itu juga menunjukkan bahwa Program Kartu Pra Kerja juga mendorong percepatan inklusi keuangan.
 
"Dengan banyaknya penerima yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank atau e-wallet sama sekali, kini setelah bergabung dengan Kartu Pra Kerja mereka telah memiliki rekening bank atau e-wallet," Ujar Susiwijono.***(Andrea Widya Burhana/ KabarJogloSemar) 

Editor: Sunti Melati

Sumber: prakerja.go.id ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x