Soal Boikot Produk Prancis, Kemlu Prancis: Seruan Itu Tak Berdasar

29 Oktober 2020, 19:00 WIB
Banyak negara-negara Arab memutuskan melakukan boikot terhadap produk Prancis karena pernyataan Emmanuel Macron soal Islam /Twitter.com/@a_alowaihan1

KABAR JOGLOSEMAR – Gelombang boikot produk Prancis masih berlangsung dari beberapa negara di dunia.

Beredar foto di media sosial, sejumlah swalayan mengosongkan rak yang berisi produk dari Prancis.

Baca Juga: Kemlu Prancis Minta Negara Timur Tengah Hentikan Boikot

Beberapa negara yang menyerukan boikot Produk Prancis mulai dari Turki hingga Kuwait. Ini menjadi bentuk protes atas pidato Presiden Prancis, Emmanuel Macron beberapa waktu lalu.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Prancis meminta agar sejumlah negara yang menyuarakan boikot produk Prancis segera menghentikan aksi tersebut.

Dikutip KabarJoglosemar.com dari Reuters, Kemlu Prancis merasa, aksi boikot produk Prancis itu tak berdasar.

“Seruan berikut itu tidak berdasar, serangan terhadap negara kami yang didorong minoritas mesti dihentikan,” ujar Kemlu Prancis.

Seruan boikot produk Prancis ini viral dan trending di media sosial. Tak sedikit masyarakat yang ikut menyuarakan boikot produk Prancis.

Ini sebagai bentuk protes atas pidato Presiden Prancis, Emmanuel Macron, beberapa waktu lalu soal kartun Nabi dan Islam.

Baca Juga: Arie Untung Boikot Produk Prancis dan Ajak Masyarakat Beli Produk UMKM Lokal

Kemlu Prancis juga mendorong pihak berwenang di tiap negara untuk menentang boikot Produk Prancis yang diserukan itu.

Kini, pemerintah Prancis berupaya untuk membantu perusahaan yang terdampak seruan boikot.

Tak hanya itu, Pemerintah Prancis juga meningkatkan keamanan warganya yang berada di luar negeri.

Presiden Perancis, Emmanuel Macron awalnya memberikan komentar terkait pemenggalan yang dialami oleh seorang guru yang bernama Samuel Paty.

Samuel Paty yang merupakan guru sejarah di Perasncis diketahui menampilkan gambar kartun Nabi Muhammad di kelasnya.

"Salah satu warga kami dibunuh hari ini karena dia mengajarkan murid-muridnya tentang kebebasan berekspresi," ucap Macron, dikutip KabarJoglosemar.com dari Reuters.

Baca Juga: 10.500 Warga Turki Dipekerjakan, Mantan Menkeu Sebut Langkah Boikot Produk Prancis Kekanak-kanakan

Tak hanya itu, selanjutnya, Emmanuel Macron juga mengeluarkan kata-kata soal Islam yang menyinggung umat Muslim.

"Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis saat ini, di seluruh dunia," ungkap Macron.

Menurut Macron, pemenggalan guru sejarah tersebut merupakan serangan teroris Islam. Macron juga menuduh Muslim bersikap separatis.

Bahkan, Macron membela bahwa kartun Nabi Muhammad merupakan bentuk kebebasan berekspresi warganya.

Seperti yang diketahui, penggambaran Nabi Muhammad menyinggung Umat Islam, karena dalam tradisi Islam secara eksplisit melarang gambar Allah dan Muhammad.

Baca Juga: Buntut Boykot Prancis PM Italia Giuseppe Conte Sebut Ucapan Erdogan untuk Macron Tak Bisa Diterima

Banyak pihak menyesalkan pidato yang disampaikan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron.*** 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler