Menko Polhukam Ajak Pimpinan Agama Dukung Percepatan Vaksinasi, Gubernur Jateng Ungkap Fakta Menarik

1 Agustus 2021, 12:43 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo // Instagram.com/@ganjar_pranowo

KABAR JOGLOSEMAR - Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan agar para pemimpin agama dan alim ulama mendukung percepatan vaksinasi Covid-19.

Hal ini disampaikan Menko Polhukam dalam silaturahmi virtual bersama Menag Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo hingga Forkopimda se-Jawa Tengah pada Sabtu, 31 Juli 2021.

“Kita perlu dukungan dan perantara alim ulama, pengasuh pondok pesantren, pimpinan agama untuk mendukung peningkatan implementasi kesehatan dan percepatan vaksinasi pada masyarakat,” ungkapnya dikutip Kabar Joglosemar dari Antara.

Baca Juga: Cek di Sini, 10 Daftar Bansos Pemerintah yang Cair Agustus Sampai Desember 2021

Pihaknya turut mengajak masyarakat di Jawa Tengah supaya mau bekerjasama meningkatkan protokol kesehatan. Kolaborasi masyarakat dan organisasi perlu dilakukan agar dapat efektif.

Mahfud MD juga mengungkapkan ketidakpatuhan masyarakat menjalankan prokes karena ada hoaks yang beredar. Oleh karenanya, diperlukan pendekatan-pendekatan kepada masyarakat terkait pandemi Covid-19.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan kasus Covid-19 di Jateng mengalami penurunan. Kendati begitu, Ganjar mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 belum selesai dan masih sangat membahayakan.

Baca Juga: Pasca Skandal Rasis, Alex Lee Tampil dengan Gaya Rambut Baru di The Penthouse 3

Ia meminta supaya masyarakat menerapkan prokes pasalnya ditemukan orang tanpa gejala terlebih banyak varian Delta.

“Kabar terakhir dari Jateng, hasil pemeriksaan hampir semua yang dites variannya adalah Delta. Artinya semua punya potensi terpapar. Mulai kita temui juga tanpa gejala,” jelas Ganjar pada kesempatan yang sama.

Gubernur Jateng mengungkapkan bahwa ada tiga kategori masyarakat terkait Covid-19.

“Kita mendeteksi ada tiga kelompok, pertama yang sangat percaya Covid-19, saking percayanya sampai paranoid semua jamu diminum, sampai mules-mules semua diminum,” ungkapnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 Agustus 2021: Jadi Tersangka Hingga Bukti Baru, Elsa Tetap Memberontak

Kedua, mereka yang rasional yakni menjalankan protokol kesehatan dan mengikuti aturan. Kelompok ketiga adalah masyarakat yang tidak percaya hingga menyebut pandemi Covid-19 hanya konspirasi.

Menag Yaqut menambahkan bahwa pandemi Covid-19 merupakaan sebuah cobaan tetapi masyarakat juga perlu saling peduli.

“Tapi di saat yang sama, pandemi ini juga mengajarkan kita untuk peduli sesama dan memperkuat solidaritas,” imbuh Menag. ***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler