WHO Sebut Suntikan Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 Belum Diperlukan Bagi yang Sudah Dapat 2 Dosis

13 Juli 2021, 10:04 WIB
WHO menilai suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 belum diperlukan untuk yang sudah terima dua dosis /Instagram/@who

KABAR JOGLOSEMAR - Badan kesehatan dunia atau WHO menilai suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 atau booster belum diperlukan bagi mereka yang sudah mendapat 2 dosis.

Tak hanya itu, WHO mengatakan negara-negara kaya seharusnya tidak memesan suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 saat sebagian negara lainnya masih belum menerima vaksinasi.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan di tengah dominasi varian Delta, masih banyak negara belum mendapat vaksin untuk melindungi petugas.

"Kesenjangan global dalam pasokan vaksin Covid-19 sangat tidak merata dan tidak merata," kata Tedros dikutip dari laman WHO.

Baca Juga: Dukung Percepatan Vaksinasi, Indonesia Kembali Terima 3 Juta Dosis Vaksin dari Covax

"Beberapa negara dan wilayah sebenarnya memesan jutaan dosis booster, sebelum negara lain memiliki pasokan untuk memvaksinasi pekerja kesehatan mereka dan yang paling rentan," imbuhnya.

Karena itu, dia menyebut saat ini prioritas vaksinasi Covid-19 seharusnya untuk pihak yang rentan dan belum mendapat perlindungan.

"Prioritasnya sekarang adalah memvaksinasi mereka yang tidak menerima dosis dan perlindungan," tegasnya.

Dia mengatakan pembuat vaksin Pfizer dan Moderna sebagai perusahaan yang bertujuan untuk memberikan suntikan booster di negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi seharusnya mengarahkan dosis mereka ke COVAX.

Baca Juga: Netizen Hujat Dokter Tirta Atas Kasusnya Bersama Dokter Lois

Pihaknya berharap mereka bisa terlibat program berbagi vaksin terutama untuk negara-negara berpenghasilan menengah dan miskin.

Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan, mengatakan badan kesehatan global sejauh ini belum melihat bukti bahwa suntikan booster atau dosis ketiga diperlukan bagi mereka yang telah menerima vaksin lengkap.

Meski demikian, WHO menilai bahwa hal tersebut bisa saja diperlukan suatu saat nanti.

“Harus berdasarkan ilmu pengetahuan dan data, bukan pada masing-masing perusahaan yang menyatakan bahwa vaksin mereka perlu diberikan sebagai dosis booster,” katanya dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Klik ikutvaksin.bantulkab.go.id untuk Daftar Vaksinasi Covid-19 di Bantul untuk Remaja hingga Umum

Hal senada dikatakan kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan.

Pihaknya mengutuk negara yang melakukan vaksinasi dosis ketiga sementara masih ada kesenjangan penerimaan vaksin Covid-19

"Saat ini, kami mengutuk ratusan juta orang karena tidak memiliki perlindungan," katanya.

Baca Juga: Catat Rekor Tertinggi, Pasien Sembuh COVID-19 Tembus 34.000 Orang

"Kami akan melihat ke belakang dalam kemarahan, dan kami akan melihat ke belakang dengan rasa malu, jika negara-negara menggunakan dosis yang berharga pada suntikan booster di saat orang-orang yang rentan masih sekarat tanpa vaksin di tempat lain," kata Ryan.

Sebagian negara yang diketahui sudah melakukan dan masih berencana melakukan booster atau suntikan dosis ketiga ialah Israel, Eropa, Inggris, Rusia, Singapura, Indonesia, dan sejumlah negara lainnya. ***

Editor: Galih Wijaya

Tags

Terkini

Terpopuler