Fakta-Fakta Vaksin Moderna Buatan Amerika yang Dipercaya Ampuh Lawan Varian Delta

11 Juli 2021, 11:32 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19 //Pixabay/MasterTux
 

 

KABAR JOGLOSEMAR - Vaksin Moderna untuk Covid-19 buatan Amerika dikenal efektif melawan varian baru Corona. Rencananya Vaksin Moderna akan digunakan sebagai vaksin dosis ketiga bagi tenaga kesehatan di Indonesia.

Vaksin Moderna telah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Amerika Serikat memberikan bantuan Vaksin Moderna yang akan digunakan untuk 1,47 juta tenaga kesehatan di Indonesia. Sejumlah orang menyambut senang kehadiran vaksin yang disebut-sebut ampuh melawan Varian Delta.

Baca Juga: Vaksin Mulai Dijual di Kimia Farma, Warganet Sampaikan Keberatan

Berikut fakta-fakta tentang efikasi vaksin covid Moderna : 

1. Ampuh Lawan Covid Varian Delta

Vaksin Covid-19 Moderna disebut ampuh menghasilkan antibodi penawar terhadap varian Delta.

Global News melaporkan bahwa penelitian dilakukan pada serum darah dari 8 peserta yang didapat sepekan setelah menerima dosis kedua vaksin, pada uji coba tahap awal.

Hasilnya, vaksinasi menghasilkan antibodi terhadap semua varian, termasuk varian Beta yang pertama kali muncul di Afrika Selatan.

Baca Juga: 8 Fakta Unik Vernon SEVENTEEN yang Sempat Lupa Nama Sendiri

Vaksinasi dari vaksin Moderna ini juga menciptakan antibodi untuk 3 varian corona lainnya, Kappa dan Delta.

"Data baru ini mendorong dan memperkuat keyakinan kami bahwa vaksin Covid-19 Moderna harus protektif terhadap varian yang baru terdeteksi," kata Kepala Eksekutif Moderna, Stephane Bancel.

2. Bantuan Amerika

Sebanyak empat juta dosis vaksin Moderna berbasis mRNA ini akan segera tiba di tanah air.

Vaksin produksi perusahaan farmasi AS ini akan dipakai dalam program vaksinasi pemerintah.

Baca Juga: Viral Pungli di TPU Cikadut, Ridwan Kamil: Pemakaman Pasien Covid-19 Tidak Dipungut Biaya

Penerimanya dibatasi untuk usia dewasa yakni di atas 18 tahun.

Vaksin ini memiliki efikasi 94,1 persen berdasarkan hasil uji klinis fase ketiga dengan relawan dari rentang usia 18 hingga 65 tahun.

Sementara ketika diberikan kepada usia di atas 65 tahun, efikasinya menurun menjadi 86,4 persen.

Dikutip dari Medical News Today, vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan interval 28 hari lamanya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Maaf Soal Pungli Pemakaman Jenazah Covid-19 di TPU Cikadut

Moderna sudah banyak digunakan di AS dan sejumlah negara Eropa lainnya.

3.Cara Kerja

Moderna mirip dengan Pfizer, dikembangkan dengan memberikan informasi genetik kepada tubuh untuk menghasilkan protein virus atau bakteri.

Protein ini memicu respons imun dan produksi antibodi spesifik, mempersiapkan tubuh untuk melawan infeksi jika bersentuhan dengan patogen di masa depan.

Baca Juga: Mulai 12 Juli Selama PPKM Darurat, BI Tetapkan Batas Minimum Penarikan Uang di ATM

Vaksin ini hanya membawa informasi yang diperlukan untuk membuat sebagian kecil dari virus.

Tidak mengandung virus SARS-CoV-2, dan tidak dapat menyebabkan COVID-19.

4. Efek Samping

Ada sejumlah efek samping yang ditunjukkan dari penggunaan Moderna.

Berdasarkan data uji klinik ketiga, Moderna berisiko menyebabkan efek samping berupa :

Kelelahan sebanyak 70 persen

Sakit kepala sebanyak 64,7 persen

Nyeri otot sebanyak 61,5 persen

Nyeri sendi sebanyak 46,4 persen

Kedinginan sebanyak 5,4 persen

Baca Juga: Tanggapi Munculnya Dokter Lois, Dokter Tirta: Negara Kita Udah Babak Belur Urus Pandemi

Mual dan muntah sebanyak 23 persen

Demam sebanyak 15 persen

Data yang sama juga menyebutkan, efek samping lebih sering dilaporkan setelah pemberian dosis kedua dan berlangsung selama dua sampai tiga hari.

Ada pula sejumlah keluhan di lokasi suntikan seperti nyeri, bengkak, pembengkakan kelenjar getah bening ketiak dan kemerahan.

Efek Samping Moderna yang jarang ditemukan tapi perlu diwaspadai. Misalnya miokarditis atau radang otot jantung dan perikarditis alias peradangan pada lapisan di luar jantung.

Baca Juga: Dalam 5 Hari Asrama Haji Pondok Gede Dikonversi jadi Rumah Sakit, Presiden Jokowi: Saya Apresiasi

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menyebutkan, efek samping ini sangat kecil terjadi pasa kebanyakan orang. Namun orang yang mengalaminya harus segera mencari pertolongan medis.

Gejala yang muncul seperti nyeri dada, sesak napas, dan jantung berdebar kencang. Sebagian besar pasien segera membaik setelah mendapatkan pengobatan

5. Vaksinasi ke-3

Pemerintah berencana memberikan vaksinasi Covid-19 Moderna dosis ketiga bagi tenaga kesehatan.

Baca Juga: Ha Eun Byeol Lihat Ibunya Bunuh Oh Yoon Hee di Penthouse 3

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan vaksinasi tersebut diberikan sebagai booster (pendorong).

"Arahan bapak presiden bahwa vaksinasi ketiga, booster untuk tenaga kesehatan ini juga akan segera diatur pak Menteri Kesehatan, oleh Kementerian Kesehatan," kata Airlangga.

Kurang lebih terdapat 1,47 juta tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksin booster tersebut.

Vaksinasi ketiga bagi para Nakes ini akan menggunakan vaksin Moderna yang akan tiba pada bulan ini.***

 

 

 

 

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler