Malaysia Catat Lebih Dari 100 Kematian Karena Covid Selama Dua Hari Beruturut-Turut

4 Juni 2021, 06:00 WIB
Menteri Kesehatan Malaysia, Dr. Adham Baba, mengungkapkan jumlah total angka kematian karena COVID-19 di Malaysia yang mencapai 100 kematian selama dua hai berturut-turut /Instagram/@dr.adhambaba

KABAR JOGLOSEMAR – Hingga hari ini, Malaysia melaporkan jumlah kematian baru karena COVID-19 selama dua hari berturut-turut. Tercatat sebanyak 103 kematian karena COVID-19 terjadi hingga hari ini.

Hal tersebut membuat Malaysia bergulat lebih kuat lagi dalam mengatasi pandemi ini. Rencanya, Malaysia akan melakukan lockdown total dengan tujuan untuk mengekang penyebaran virus ini.

Menteri Kesehatan Malaysia, Dr. Adham Baba, mengungkapkan bahwa dengan semakin bertambahnya jumlah kematian tersebut, jumlah total angka kematian karena COVID-19 di Malaysia telah menyentuh angka 3.069 jiwa.

Selain itu, ia juga menyampaikan sebuah studi yang dilakukan oleh sebuah salah satu universitas di Amerika Serikat memprediksikan bahwa angka kematian karena COVID-19 di Malaysia dapat menyentuh angka 26.000 di bulan September.

Baca Juga: Pandemi Corona, Pemerintah Batal Berangkatkan Jemaah Haji Tahun 2021

Bukan hanya itu, penelitian tersebut juga memproyeksikan angka kematian yang terjadi di Malaysia di akhir bulan Agustus nanti dapat menyentuh angka 200 kematian.

“(Proyeksi) bukanlah suatu yang mustahil”, kata Dr. Adham Baba, dikutip Kabar Joglosemar dari portal berita CNA pada 3 Juni 2021.

Dr. Adham juga mengungkapkan bahwa penyebab semakin bertambahnya klister baru COVID-19 ini terkait dengan aktivitas kurir dan juga aktivitas yang dilakukan masyarakat selama bulan Ramadhan.

“Virus itu mengikuti orang. Kalau orang pindah, virusnya juga pindah,” ujarnya.

Baca Juga: PDIP Cabut Dukungan Terhadap Bupati Alor

Menurutnya, perang melawan COVID-19 ini dapat dimenangkan, asalkan semua sektor dapat memainkan perannya untuk mengurangi tekanan pada sistem kesehatan skala nasional.

Dr. Adham berujar bahwa lockdown total yang mulai diberlakukan sejak 1 Juni lalu telah menunjukkan tanda-tanda positif dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 ini.

Hingga saat ini, Malaysia juga mencatat 880 kasus korban COVID-19 yang memerlukan perawatan yang intensif, dengan 446 orang yang memerlukan alat bantu pernapasan.

Baca Juga: Beredar Video Kadinkes Banten Kabur Saat Ditanya Soal Dugaan Korupsi Masker

Selain itu, Malaysia juga mencatat angka kesembuhan yang telah mencapai angka 7.049. Angka ini merupakan angka tertinggi, setelah sebelumnya angka kesembuhan tersebut mencapai angka 5.718 pada 16 Februari lalu. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler