Pemindahan Ibukota Negara, Fadjroel Rachman : untuk Bongkar Ketimpangan Struktural

3 Juni 2021, 12:32 WIB
Fadjroel Rachman. // /Instagram.com/@fadjroelrachman

KABAR JOGLOSEMAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memutuskan untuk memindahkan Ibukota Negara dari Jakara ke Kaimantan Timur.

Pemindahan Ibukota Negara tersebut, menurut Staf Khusus Presiden Fadjroel Rachman, untuk membongkar ketimpngan struktural yang terjadi selama ini.

Selain itu, menurut Fadjroel Rachman pemindahan Ibukota Negara ini juga untuk menjalankan apa yang diinginkan Presiden pertama RI Ir Soekarno alias Bung Karno dulu yang menghendaki ibukota negara dipindah.

Baca Juga: Dilarang Cuti, Pria di India Ini Tetap Masuk Kerja dengan Tabung Oksigen Meski Belum Pulih dari Covid-19

"Presiden Joko Widodo menjalankan apa yang diinginkan Presiden Soekarno yaitu memindahkan ibu kota ke tempat baru, ke Kalimantan, ke tengah Indonesia. Bung Karno berusaha melawan watak modal yang selalu mengakumulasi. Selanjutnya, Pak Jokowi berusaha membongkar ketimpangan struktural melalui pemindahan Ibukota Negara," kata Staf Khsusu Presiden Fadjroel Rachman dikutip Kabar Joglosemar dari akun Instagram @stafkhususpresiden yang diunggah pada hari Selasa, 2 Januaria 2021.

Hal itu juga disampaikan Fadjroel Rachman saat berbicara dalam webinar DPC GMNI Malang dengan tema : Pemerataan Pembangunan Melalui Ibu Kota Negara Baru pada hari Minggu, 30 Mei 2021.

Fadjroel Rachman mengatakan bahwa Ibukota Negara baru di Kalimantan Timur akan menjadi cermin dari Indonesia maju, yaitu masuknya Indonesia dalam 5 besar perekonomian di dunia pada tahun 2045.

Baca Juga: 3 Sekolah Menengah Atas Negeri di Jogja Masuk Top 20 SMA Terbaik Nasional Versi LTMPT

Pemindahan Ibukota Negara itu juga bertujuan untuk mewujudkan Indonesia sentris agar pembangunan semakin merata.

Menurut Fadjroel Rachman, semua Gubernur dari 5 provinsi yang ada di Kalimantan sudah menyatakan sikap mendukung penuh pemindahan Ibukota Negara di Kalimantan Timur.

Pemindahan Ibukota Negara ini juga merupakan salah satu keputusan penting dan berani Presiden Jokowi selama memimpin Indonesia.

Baca Juga: Heboh Mie Instan Rp 54 Ribu di Puncak Bogor, Netizen: yang Jualan Nggak Bisa Hitung Perkalian

Sebelumnya, keputusan BBM satu harga di seluruh daerah di Indonesia juga diambil Presiden Jokowi yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Kebijakan Presiden Jokowi tersebut merupakan cermin bahwa negara mengelola kekuasaan untuk kesejahteraan rakyat.

Selain itu, kereta api pertama sudah hadir di Sulawesi, tol pertama di Kalimantan, tol pertama di Aceh dan lainnya. "Pemerataan infrastruktur hanya ada di masa Pak Jokowi," kata Fadjroel Rachman.

Baca Juga: Diisukan Kerjasama dengan Suzuki, Muncul Bocoran Mobil Listrik Toyota Berbasis Karimun Wagon R

Semoga pembangunan ibukota baru berjalan lancar dan sukses," harap dr Bramantyo Harwindo SpB di akun Instagram @bedahumum20.

"Amin.. Semoga pemimpin negeriku mengamalkan pancasila dan UUD 45 dengan sebenar benarnya..Semoga pa jokowi disehatkan dipanjangkan umurnya. Pelaku umkm dipangandaran," doa Holikin di akun holikin63.***

 

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler