Kapolres Boyolali Sebut Perahu Tenggelam di Waduk Kedung Ombo Boyolali Kelebihan Kapasitas

16 Mei 2021, 13:25 WIB
Suasana pencarian 2 korban perahu tenggelam di Waduk Kedung Ombo Boyolali hari kedua /Instagram/basarnas_jateng

KABAR JOGLOSEMAR - Insiden perahu tenggelam di Waduk Kedung Ombo yang membawa wisatawan menggegerkan warga Boyolali, Jawa Tengah.

Perahu yang memuat 20 orang tersebut tenggelam pada Sabtu, 15 Mei 2021 siang.

Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond mengatakan bahwa perahu mengangkut penumpang melebihi kapasitas muat perahu.

Pihaknya mengungkapkan bahwa perahu pengangkut wisatawan di Waduk Kedung Ombo itu idealnya hanya membawa 14 orang.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 16 Mei 2021: Andin Ngidam Bikin Aldebaran Cemas, Elsa Dijebloskan ke Penjara

"Perahu tenggelam itu idealnya hanya bisa untuk 14 penumpang ditambah nakhoda, tetapi membawa 20 orang," kata Kapolres Boyolali dikutip dari Antara pada Minggu, 16 Mei 2021.

Sebelumnya perihal soal kelebihan muatan penumpang ini juga disoroti oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Saya dikirimi videonya. Ketika perahu belum berangkat, itu sudah melebihi kapasitas. Mereka juga tidak dibekali jaket keselamatan. Saya minta pengelola harus bertanggungjawab, kalau perlu izinnya direview atau kalau perlu izinnya dicabut," kata Ganjar Pranowo.

Ihwal tidak adanya jaket keselamatan dan juga muatan perahu yang dituding melebihi kapasitas, gubernur Jawa Tengah itu menilai bahwa hal itu sangat berbahaya.

Baca Juga: Cara Cek Nomor KTP untuk Bansos Rp300 Ribu, di Laman https://cekbansos.kemensos.go.id

"Itu kan sangat berbahaya. Jelas SOP nya pasti diabaikan oleh mereka," tegasnya.

Terkait insiden perahu tenggelam itu, pihaknya pun meminta agar perihak soal keselamatan jadi perhatian serius bagi pengelola wisata.

"Maka seperti yang berkali-kali saya ingatkan, kira-kira bisa mengelola tidak? kalau tidak bisa dikontrol, tutup saja," ucapnya.

Berdasarkan data sementara, 11 orang dilaporkan berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Sementara itu 7 korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Baca Juga: Arus Balik dari Sumatera ke Jawa Wajib Miliki Dokumen Ini

Kini, tim gabungan tengah mencari 2 korban yang masih hilang akibat laka air di Boyolali tersebut.

"Tim SAR gabungan masih berjibaku mencari 2 korban yang masih hilang diantaranya Niken Safitri, bocah 8 tahun asal Grobogan serta Jalal, balita 1,5 tahun asal Boyolali" ungkap Nur Yahya Kepala Basarnas Semarang.

Pencarian tim SAR gabungan di hari kedua ini akan difokuskan dengan menyelam di sekitar tempat kejadian serta pemantauan permukaan darat. ***

Editor: Galih Wijaya

Tags

Terkini

Terpopuler