Kasus Aktif di 3 Provinsi Meningkat Seiring Meningkatnya Mobilitas Penduduk

30 April 2021, 22:21 WIB
Ilustrasi pandemi corona /Pixabay/cromaconceptovisual

KABAR JOGLOSEMAR - Dalam 4 bulan terakhir sejak Januari hingga April 2021, ada 3 provinsi yang mengalami peningkatan jumlah kasus aktif Covid-19.

Peningkatan kasus aktif tersebut terjadi seiring meningkatnya mobilits penduduk di 3 provinsi tersebut.

Ketiga provinsi yang mengalami peningkatan kasus aktif tersebut adalah Riau, Jambi dan Lampung. Provinsi Riau meningkat 71 persen dengan kenaikan mobilitas pendudukan sebesar 7 persen.

Baca Juga: Selain Masker Oksigen Aldebaran, Amanda Manopo Lupa Tutup Resleting Celana Di Sinetron Ikatan Cinta Bikin Hebo

Sementara kasus aktif di Provinsi Jambi naik 14 persen dengan kenaikan mobilitas penduduk sebesar 23 persen. Sedangkan kasus aktif di Provinsi Lampung naik14 persen dengan kenaikan mobilitas penduduk 33 persen.

Kenaikan kasus aktif yang beriringan dengan kenaikan mobilitas penduduk tersebut menunjukkan bahwa mobilitas warga selalu berpotensi meningkatnya kasus aktif Covid-19. Karena itulah alasan pemerintah untuk melarang mudik pada Idul Fitri 2021.

"Tren peningkatan mobilitas penduduk ke pusat perbelanjaan yang beriringan dengan tren peningkatan jumlah kasus aktif di 3 provinsi tersebut," kata Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, dikutip Kabar Joglosemar di laman covid19.go.id pada Jumat 30 April 2021.

Menurut Wiku, peningkatan mobilitas penduduk berdampak signifikan terhadap peningkatan jumlah kasus aktif. Karena itu Wiku mengingatkan masyarakat agar mengambil keputusan yang bijak dalam menyambut libur Idul Fitri 2021, apalagi Indonesia masih dalam masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tak Ada Tunjangan Kinerja, Ini Jadwal Serta Jumlah THR PNS, TNI, Polri hingga Pensiunan di Tahun 2021

Wiku pun mengajak masyarakat agar waspada dan hati-hati dalam bepergian, terutama pada periode libur Idul Fitri.

Sebab, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, masa libur Idul Fitri berkaitan erat dengan mobilitas penduduk, dengan tradisi mudiknya.

Satgas mengerti, bahwa mudik merupakan sarana pelepas rindu yang sangat dinantikan masyarakat setiap tahunnya. Meski demikian, Satgas menimbang kembali risiko yang lebih besar, utamanya risiko kehilangan orang terdekat apabila memaksakan diri mudik dalam situasi pandemi seperti ini.

Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Penerima Bansos yang Cair Mei, Masukkan Nama di KTP

"Satgas sangat memahami keputusan masyarakat tidak mudik merupakan keputusan yang berat. Namun Satgas optimis masyarakat Indonesia cukup dewasa dan mampu mengambil keputusan terbaik, guna sama-sama melindungi keluarga dan orang-orang di sekitarnya," kata Wiku.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler