Soal Kudeta Myanmar, Begini Respon Negara-negara Barat

1 Februari 2021, 19:29 WIB
Ilustrasi kudeta militer /tangkapan layar youtube.com /UATV English

KABAR JOGLOSEMAR - Negara-negara Barat seperti Inggris, Australia hingga Amerika Serikat turut merespon soal kasus kudeta Myanmar.

Seperti diketahui, kekuasaan Myanmar kini telah diambil alih oleh militer.

Baca Juga: Kabar Gembira, Kasus Positif Corona di Jogja Turun Drastis

Hal ini terjadi setelah ditangkapnya beberapa pemimpin politik Myanmar mulai dari Aung San Suu Kyi hingga sang Presiden Win Myint pada Senin (1/2).

Hal tersebut dilakukan Militer Myanmar sebagai respon atas dugaan kecurangan pemilu. Tentang penahanan ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden turut buka suara.

Melalui juru bicaranya, ia mengatakan bahwa dirinya telah mengetahui penangkapan kedua petinggi Myanmar tersebut.

"Amerika Serikat menentang setiap upaya untuk mengubah hasil pemilu baru-baru ini atau menghalangi transisi demokrasi Myanmar, dan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab jika langkah-langkah ini tidak dibatalkan" kata juru bicara Biden, seperti dilansir KabarJoglosemar.com dari Antara, Senin 1 Februari 2021.

Baca Juga: Kenapa Terjadi Kudeta Myanmar? Ini Jawabannya!

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, dalam pernyataannya yang tertulis mengatakan bahwa pihaknya mengecam penangkapan tersebut.

Menurutnya, AS ingin kedua pemimpin Myanmar tersebut dibebaskan sebagai bentuk menghormati keinginan rakyatnya seperti yang diungkapkan dalam sebuah pemilihan demokratis pada tanggal 8 November.

Respon yang sama ada pada negara Australia. Melalui Marise Payne, selaku Menteri Luar Negeri Australia, pihaknya meminta pembebasan dari para pemimpin Myanmar yang ditahan militer tersebut.

Menurutnya, militer Myanmar perlu menghormati tahapan-tahapan hukum yang sah.

Selain itu, pembebasan tahanan tersebut juga dinilai perlu agar konflik tersebut segera terselesaikan.

Baca Juga: 7 Makanan yang Dapat Menurunkan Risiko Kanker, dari Brokoli hingga Kacang

Selain Amerika Serikat dan Australia, adapun negara Barat lain yang turut merespon atas kasus kudeta Myanmar yaitu Inggris.

Inggris menyebut bahwa keadaan yang ada di Myanmar merupakan situasi yang sangat memprihatinkan. Hal ini diucapkan oleh Menteri Kesehatan Inggris.

"Ini jelas merupakan situasi yang sangat mengkhawatirkan di Myanmar" ujar Menteri Kesehatan Junior Helen Whately.

Baca Juga: Duel Ibrahimovic Vs Lukaku Berlanjut, Para Petinggi Klub Justru Panaskan Tensi

Hingga kini, menurut militer setempat status Myanmar ada dalam kondisi darurat hingga satu tahun. ***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler