BPPTKG: Gunung Merapi Luncurkan 36 Kali Awan Panas dalam 14 Jam

27 Januari 2021, 18:15 WIB
Gunung Merapi luncurkan awan panas Rabu, 27 Januari 2021 ///Twitter @BPPTKG

KABAR JOGLOSEMAR - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menyampaikan bahwa potensi erupsi Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, yakni meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Kali Putih.

Dikutip Kabar Joglosemar.com dari Twitter @BPPTKG, sejak tanggal 4 Januari 2021 lalu, Gunung Merapi memasuki fase erupsi yang bersifat efusif.

Baca Juga: Terjadi Aktivitas Gunung Merapi, BPPTKG Sebut Merapi Masuk Fase Erupsi Efusif Sejak 4 Januari

BPPTKG juga menyampaikan pada Rabu, 27 Januari 2021 sejak pukul 00.00 hingga 14.00 WIB terjadi 36 luncuran awan panas ke arah barat daya.

Tak hanya itu, Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas besar pada Rabu, 27 Januari 2021 siang sekitar pukul 13.35 WIB. Masyarakat di wilayah Yogyakarta dan beberapa daerah di Jawa Tengah dikagetkan dengan awan panas yang mengepul di puncak Gunung Merapi pada siang tadi.

Baca Juga: Kasus Kematian Akibat COVID-19 Lebih dari 100 Ribu, Boris Johnson Minta Maaf

“Pada hari ini, Rabu (27/01), sejak pukul 00.00-14.00 WIB, Gunung Merapi telah meluncurkan 36 kali awan panas guguran dengan jarak luncur antara 500-3000 m ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong. Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo antara 15-60 mm dan durasi 83-197 detik,”  ungkap Kepala BPPTKG Hanik Humaida seperti dikutip Kabar Joglosemar.com dari BPPTKG.

Dampak dari luncuran awan panas dari Merapi, sejumlah lokasi melaporkan hujan abu dengan intensitas tipis maupun tebal.

Baca Juga: Warga Kaget Lihat Awan Panas Mengepul di Puncak Gunung Merapi, Diperkirakan Hujan Abu

Arah angin ke arah timur sehingga daerah yang terdampak hujan abu hari ini sampai di Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. Beberapa daerah di Klaten juga diguyur hujan abu. 

“Hujan abu dapat terjadi sebagai akibat dari kejadian awan panas guguran. Untuk itu masyarakat diharapkan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik seperti dengan menggunakan masker, kacamata, dan menutup sumber air,” imbuh Hanik Humaida.

Baca Juga: Sirine di Ngrangkah Dibunyikan, Petugas Posko Turun ke Zona Aman Hindari Luncuran Awan Panas Merapi

BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di kawasan radius 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Selain itu, masih ada kemungkinan erupsi eksplosif Gunung Merapi dengan lontaran material mencakup radius 3 kilometer dari puncak. 

Berkaitan dengan musim penghujan, Hanik mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya banjir lahar dingin terutama saat terjadi hujan deras di puncak Gunung Merapi. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: BPPTKG

Tags

Terkini

Terpopuler