KABAR JOGLOSEMAR - Sebanyak 22 pekerja tambang di China emas terperangkap sejak 10 Januari 2021.
Mereka dikabarkan harus menunggu setidaknya dua pekan hingga dievakuasi lantaran akses keluar mereka tertutup.
Dikutip Kabar Joglosemar dari Reuters, para penambang itu terperangkap di bawah tanah setelah ledakan di tambang Hushan di Qixia.
Tempat tersebut merupakan daerah penghasil emas utama di bawah administrasi Yantai di provinsi Shandong di pantai timur laut.
Baca Juga: Diperpanjang! Ini 6 Aturan PPKM Terbaru hingga 8 Februari 2021
Baca Juga: Ini 10 Ide Hadiah Valentine yang Dijamin Bikin Si Dia Sumringah, Baju Hingga Essential Oil
Akibat kejadian itu, satu orang dilaporkan tewas, 11 orang selamat dan 10 lainnya masih dalam keadaan hilang.
Tim penyelamat pun dikerahkan pada Kamis untuk mengebor lubang dan menjangkau ke tenpat 10 orang yang masih hidup terjebak.
Mereka diketahui terjebak sekitar lebih dari 600 meter dari pintu masuk.
Beruntung, mereka telah mendapatkan suplai makanan serta persediaan medis.
Akan tetapi hingga saat ini dikabarkan setidaknya butuh 15 hari untuk menyingkirkan penghalang dan melakukan penyelamatan orang yang terjebak di dalam lokasi tambang itu.
Baca Juga: 9 Cara Merawat Tanaman Hias Janda Bolong Agar Tidak Layu
Baca Juga: Kumpulan Quote Galau yang Mewakili Perasaan di Hari Valentine 2021
Sekitar 600 orang terlibat dalam penyelamatan dengan sebanyak 25 ambulans menunggu di tempat kejadian.
Tak cums mengerahkan tim penyelamat, ada pula ahli bedah saraf, spesialis trauma, dan psikolog yang disiagakan di lokasi kejadian.
Seperti diketahui, tambang China termasuk yang paling mematikan di dunia.
Menurut Administrasi Keselamatan Tambang Nasional, tercatat setidaknya ada 573 kematian terkait ranjau pada tahun 2020, menurut Administrasi Keselamatan Tambang Nasional. ***