Indonesia Tangkap Pria yang Diduga Pemimpin Jemaah Islamiyah

13 Desember 2020, 08:59 WIB
Ilustrasi penangkapan /Pixabay/mohamed_hassan

KABAR JOGLOSEMAR - Polisi Indonesia telah menangkap seorang pria yang diyakini sebagai pemimpin militer jaringan Jemaah Islamiyah yang telah lolos dari penangkapan sejak 2003.

Hal ini diungkapkan oleh pihak berwenang pada Sabtu, 12 Desember lalu.

Aris Sumarsono, juga dikenal sebagai Zulkarnaen, ditangkap pada Kamis malam oleh polisi kontraterorisme tanpa perlawanan dalam penggerebekan di sebuah rumah di Kabupaten Lampung Timur di pulau Sumatera, kata juru bicara Polri Ahmad Ramadhan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 13 Desember 2020, Rencana Nino Adopsi Reyna Bikin Al Takut Kehilangan

Seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari laman channelnewsasia, Zulkarnaen diduga terlibat dalam pembuatan bom yang digunakan dalam serangkaian serangan, termasuk bom Bali tahun 2002 yang menewaskan 202 orang.

Juga serangan tahun 2003 di Hotel JW Marriott di Jakarta yang menewaskan 12 orang.

Kata Ramadhan Jaringan Jemaah Islamiyah tersebut terkait dengan Al-Qaeda.

Ramadhan mengatakan Zulkarnaen, seorang ahli biologi yang termasuk di antara militan Indonesia pertama yang pergi ke Afghanistan untuk pelatihan, juga dituduh menyembunyikan Upik Lawanga, pembuat bom lain dan anggota kunci Jemaah Islamiyah.

Baca Juga: Ini Syarat Dapatkan BLT Modal Usaha Rp3,5 Juta, Cek Langsung dtks.kemensos.go.id

Lawanga ditangkap polisi kontraterorisme di Lampung pekan lalu. Dia telah lolos dari penangkapan sejak 2005 setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam serangan yang menewaskan lebih dari 20 orang di sebuah pasar di Poso, yang dikenal sebagai sarang militansi Islam di pulau Sulawesi, Indonesia.

"Dia ditahan dan diperiksa penyidik," kata Ramadhan tentang Zulkarnaen, seraya menambahkan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan di rumahnya di Lampung.

Polisi mengatakan mereka diberi tahu ke lokasi Zulkarnaen dalam penggerebekan setelah menginterogasi beberapa tersangka militan yang ditangkap akhir bulan lalu.

Sejak Mei 2005, Zulkarnaen telah terdaftar dalam daftar sanksi Al-Qaeda oleh Dewan Keamanan PBB karena dikaitkan dengan Osama bin Laden atau Taliban.

Baca Juga: Ini Syarat Dapatkan BLT Modal Usaha Rp3,5 Juta, Cek Langsung dtks.kemensos.go.id

Dewan Keamanan mengatakan bahwa Zulkarnaen adalah salah satu perwakilan Al-Qaeda di Asia Tenggara dan salah satu dari sedikit orang di Indonesia yang pernah berhubungan langsung dengan jaringan Osama bin Laden.

Dikatakan bahwa Zulkarnaen memimpin pasukan pejuang yang dikenal sebagai Laskar Khos, atau Pasukan Khusus, yang anggotanya direkrut dari sekitar 300 orang Indonesia yang dilatih di Afghanistan dan Filipina.

Ia menjadi kepala operasi Jemaah Islamiyah setelah penangkapan pendahulunya, Encep Nurjaman, yang juga dikenal sebagai Hambali, di Thailand pada tahun 2003.

Dalam dekade berikutnya, pasukan keamanan Indonesia, didukung oleh AS dan Australia, menghancurkan jaringan Jemaah Islamiyah, membunuh para pemimpin dan pembuat bom serta menangkap ratusan militan.

Baca Juga: Ingin Dapat BPUM Rp 2,4 Juta Tahun 2021? Pelaku UMKM Siapkan Hal Ini Mulai Sekarang

Tetapi ancaman baru telah muncul dalam beberapa tahun terakhir dari simpatisan kelompok Negara Islam, termasuk orang Indonesia yang melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk melawan ISIS.***(Hangesti Arum Nuranisa/Kabar Joglo Semar)

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler