Network
KABAR JOGLOSEMAR - Semua pasti tahu bahwa sumber hidup tanaman apa pun, termasuk tanaman anggrek, adalah akar. Akarlah yang menyerap dan menyedot sari makanan/minuman untuk menghidupi seluruh batang hingga daun tanaman.
Karena itu, perhatian utama dalam memelihara dan merawat tanaman adalah bagaimana membuat akarnya bisa mencengkeram erat dan rapat dengan media tanam agar bisa menyerap makanan agar tanaman tersebut selalu hidup sehat, bertumbuh subur, berdaun dan berbunga buah lebat.
Salah satu cara yang sering dilakukan Vincentia Lies Ratnawati, salah satu penghobi tanaman anggrek, adalah dengan rutin menyemprot akar anggrek dengan air leri atau air cucian beras.
Baca Juga: Alhamdulillah, Keluarga PKH Dapat BST Bansos Rp 300 Ribu per KK, Cek Nama di dtks.kemensos.go.id
Dengan rutin menyemprot akar dengan air leri maka akar tanaman anggrek bertumbuh subur dan merambat di media tanam yang ada.
Dengan banyaknya akar, maka akan membuat tanaman anggrek hidup sehat, tunas-tunas terus bertumbuh dan berbunga.
Dan media tanam yang paling bagus adalah pakis, sabut kelapa dan arang yang ditempel di pralon yang sudah dilit tali, seperti tali dari ijuk pohon aren atau tali dari bahan lainnya. Dengan cara ditempel, meurut Lies Ratnawati kepada Kabar Joglosemar, Selasa (17/11/2020) maka air yang disiram/semprot tidak menggenang lama, tapi meresap lalu menetes ke bawah.
Lies Ratnawati yang bertahun-tahun memelihara tanaman anggrek itu lebih banyak menanam anggrek dengan cara ditempel, termasuk ditempel di pohon atau di kayu dan pralon yang sudah dilit tali. Ia mengaku hal ini membuat resiko anggrek mati lebih kecil dibanding ditanam di pot denga media arang.
Sebab, dengan cara ditempel lalu dillit dengan tali dari sabut kelapa maka cengkraman pohon dan akar tanaman anggrek lebih kuat ketimbang di pot.
"Bila pot kesenggol bisa membuat media tanam seperti arang terpencar sehinggar akar bisa lepas dari cengkraman," kata Lies Ratnawati yang sehari-hari sebagai guru SMA swasta terkemuka di Jogja.
