6 Cara Memadamkan Amarah Menurut Islam, Tidur Salah Satunya

- 10 Agustus 2021, 10:03 WIB
Ilustrasi seseorang sedang marah.
Ilustrasi seseorang sedang marah. /Pixabay/RobinHiggins

Berintropeksi diri merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, intropeksi diri atau tafakur berarti merenung ucapan atau perilaku yang dilakukan sekiranya tidak terpuji dan menyinggung perasaan orang lain.

Ketika berintropeksi diri berpikir apakah yang sedang dilakukan merupakan hal yang baik? Atau berpikir apakah hal tersebut dapat mengganggu orang lain ?

Baca Juga: 6 Dampak Nonton Drakor Secara Maraton, Pecinta Drakor Wajib Tahu

Apabila sudah intropeksi diri akan mengetahui apakah perbuatan tersebut baik atau buruk, jika buruk maka tidak akan melakukannya.

4. Mengambil Posisi yang Lebih Rendah

Rasulullah shalallahu alaihi wassalam menyarankan apabila sedang marah, meredamnya dengan mengambil posisi yang lebih rendah. Sebagaimana dalam hadits beliau bersabda,

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ

Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad dan Abu Daud).

Hal tersebut diberi alasan oleh Al-Khithabi, sebagaimana ia menjelaskan,

“Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan memukul, orang yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul, sementara orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perintah beliau untuk duduk, agar orang yang sedang dalam posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan tindakan pelampiasan marahnya, yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu.”

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x