Network
KABAR JOGLOSEMAR - Masalah tekanan darah tinggi atau hipertensi tak boleh dianggap sepele. Bagaimana dengan tekanan darah tinggi Anda? Simak cara mencegah hipertensi sejak dini.
Pasalnya, seseorang dengan riwayat hipertensi berisiko tinggi memicu masalah kesehatan lainnya seperti jantung, diabetes, gagal ginjal, stroke hingga kebutaan.
Hipertensi merupakan keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah dialostik melebihi 90 mmHg.
Baca Juga: 8 Drama Korea yang Tayang Perdana Bulan Juni, Ada Hospital Playlist 2 hingga The Penthouse 3
Tekanan darah tinggi memang menjadi salah satu momok bagi masyarakat karena termasuk silent killer. Sehingga sudah seharus dicegah agar tidak memicu masalah kesehatan lainnya.
Perlu diketahui bahwa jumlah pengidap hipertensi di berbagai negara di dunia terus mengalami peningkatan, termasuk Indonesia.
Dilansir Kabar Joglosemar dari Antara, diperkirakan ada 9,4 juta orang di dunia setiap tahunnya yang meninggal dunia akibat hipertensi beserta komplikasinya.
Meski hipertensi ini termasuk silent killer akan tetapi masalah hipertensi ini perlu terlalu dicemaskan. Ada hal-hal yang harus dilakukan agar masalah hipertensi ini terkendali.
Baca Juga: Soal Pembatalan Pemberangkatan Haji, Sekjen MUI Apresiasi Keputusan Pemerintah
Jangan terlalu cemas, masih ada cara mencegah hipertensi. Langkah awal yang harus dilakukan adalah rutin mengecek tekanan darah secara berkala. Hal ini untuk memastikan tekanan darah selalu tinggi atau tidak.
Dilansir dari Antara, dokter Cut Putrie menyampaikan masyarakat harus menerapkan gaya hidup yang CERDIK, yakni Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin melakukan aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola Stres untuk mencegah hipertensi.
Diungkapkan dokter Cut Putrie kadang kala seseorang tidak tahu punya masalah hipertensi sehingga tidak ditangani dengan baik.
Sementara itu, Dokter Michael Triangto dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) menyarankan supaya seseorang yang punya masalah hipertensi tetap melakukan olahraga dengan intensitas ringan.
Baca Juga: Park Eun Seok Ungkap Kepastian Nasib Logan Lee di The Penthouse 3
Tak hanya pengidap hipertensi, kaum milenial dan dewasa perlu melakukan olahraga secara rutin. Olahraga merupakan salah satu mencegah hipertensi maupun penyakit lainnya.
Ketika tubuh bergerak maka jantung akan berdenyut lebih kuat dan menaikkan tekanan darah. Setelah berolahraga, denyut nada akan berkurang. Hal ini dapat membantu mengontrol tekanan darah.
Namun, ia mengingatkan supaya pengidap hipertensi harus memilih jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi kesehatan.
Dokter Michael menganjurkan pengidap hipertensi melakukan olahraga aerobik atau kardio, yakni banyak melakukan gerakan berulang-ulang tetapi intensitasnya ringan.
“Jalan cepat, jogging, bersepeda, berenang. Itu adalah jenis-jenis olahraga yang dapat digunakan untuk membantu mengontrol atau menurunkan tekanan darah yang tinggi,” terang dokter Michael dikutip Kabar Joglosemar dari Antara.
Baca Juga: Pandemi Corona, Pemerintah Batal Berangkatkan Jemaah Haji Tahun 2021
Lantas kapan waktu yang tepat untuk olahraga? Menurut dokter Michael, olahraga bukan soal waktu pagi, siang, atau sore. Akvitas olahraga juga dilakukan dengan durasi yang konsisten dan tidak terburu-buru.
WHO menganjurkan olahraga dilakukan 150 menit per minggu. Sehingga kalau dipecah rata-rata 30 menit per hari.
“Tapi untuk penderita hipertensi harus dibuat penyesuaian sesuai kemampuannya. Olahraga 30 menit itu tidak lama, tapi mungkin dia tidak sanggup. Kita lihat, kemampuannya berapa lama? Misalnya 15 menit tidak apa-apa tapi naikkan secara bertahap,”jelas dokter Michael.
Demikanlah informasi cara mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi yang dapat dilakukan sejak dini. Selalu rajin mengecek tekanan darah serta menerapkan hidup sehat untuk mencegah hipertensi. ***
