Simak Tuntunan Islam dan Panduan Shalat Gerhana Pada 26 Mei 2021

- 25 Mei 2021, 15:35 WIB
Ilustrasi gerhana bulan total yang bakal bisa dilihat pada Rabu, 26 Mei 2021
Ilustrasi gerhana bulan total yang bakal bisa dilihat pada Rabu, 26 Mei 2021 /Dok BMKG

KABAR JOGLOSEMAR - Gerhana Bulan total akan terlihat di Indonesia pada Rabu, 26 Mei 2021.

Fenomena Gerhana Bulan total ini dikenal juga dengan Super Blood Moon, karena terjadi saat bulan di Perigee atau posisi yang berada di jarak terdekat dengan Bumi.

Sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan shalat gerhana. Bahkan hal itu juga ditegaskan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dalam imbauannya.

"Kami mengimbau kaum muslimin agar melakukan Salat Gerhana," ungkap Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam keterangannya pada Senin, 24 Mei 2021 dikutip dari Kemenag.

Baca Juga: Distributor Rekaman Sung Si Kyung Panik Gara-gara Tanggal Comeback sama dengan BTS Rilis Butter

Sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan shalat gerhana, walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian.

"Mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka Salat Gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah Salat Maghrib sampai selesai Gerhana sesuai dengan waktu di atas," ujar Kamaruddin.

Selain itu, umat Islam juga diminta memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya. 

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Hari Ini 25 Mei 2021: Ketakutan Aldebaran Jadi Nyata, Kandungan Andin Mengkhawatirkan?

Inilah tuntunan Islam saat terjadi Gerhana:

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا  زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidah berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata: “Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim.

Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan salat hingga (matahari) kembali tampak.” (H.R. Al-Bukhari)

Baca Juga: Kue Butter BTS Habis Terjual Kurang dari 1 Menit, Kekuatan ARMY!

Nabi Muhammad SAW mengajarkan tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan, antara lain yaitu:

1. Menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana matahari dan bulan, karena peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.

2. Mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi Muhammad SAW dalam Salat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam salat kusuf, Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka, bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka. Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka.

Baca Juga: Glenca Chysara dan Amanda Manopo Musuhan di Ikatan Cinta Tapi Akrab di Dunia Nyata, Ini Doa Netizen

Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai salat gerhana, beliau bersabda, "Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (H.R. Muttafaq alaih).

3. Menyeru dengan panggilan "Asshalaatu Jaami'ah". Maksudnya adalah panggilan untuk melakukan salat secara berjamaah. Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyerukan "Ashshalaatu Jaami'ah" (H.R. Abu 
Daud dan al-Nasa'i).

Tidak ada azan dan iqamah dalam pelaksanaan salat gerhana. Karena azan dan iqamah hanya berlaku pada salat fardhu yang lima.

4. Disunnahkan mengeraskan bacaan surat, baik salatnya dilakukan pada siang atau malam hari. Hal ini dilakukan Rasulullah SAW dalam salat gerhana (H.R. Muttafaq alaih).

Baca Juga: Terjegal Kasus Dugaan Korupsi, Dirut Telkomsel Akan Diperiksa

Berikut ini tata cara shalat gerhana untuk dilakukan umat Islam pada 26 Mei 2021

1. Berniat di dalam hati
2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa
3. Membaca do'a iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang lain sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih)
4. Kemudian ruku’
5. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal)
6. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
7. Kemudian ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku' sebelumnya

Baca Juga: Bukan eform.bni.co.id, Ini Link yang Benar untuk Cek BLT UMKM PNM Mekaar BNI
8. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal)
9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali
10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
11. Salam

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa (khususnya agar wabah covid-19 berakhir), beristighfar, dan bersedekah. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x