Adab dan Etika Bermedia Sosial dalam Islam yang Perlu untuk Anda Ketahui

- 5 Januari 2021, 12:59 WIB
Ilustrasi media sosial/
Ilustrasi media sosial/ // pixabay/ geralt



KABAR JOGLOSEMAR - Saat ini, perkembangan teknologi mengalami peningkatan yang begitu pesat terutama pada media sosial. Dalam Islam, ada adab atau etika yang harus dipatuhi dalam menggunakan media sosial.

Pada dasarnya, setiap umat Islam diajarkan untuk selalu berkata jujur. Hal ini dicontohkan sebagaimana pada H.R. Imam Bukhari.

إن ربي قد غضب اليوم غضبا لم يغضب قبله مثله، ولن يغضب بعده مثله، وإني قد كنت كذبت ثلاث كذبات

Artinya :  “Sungguh Tuhanku, hari ini, telah murka (kepadaku) dengan kemurkaan yang belum ada misal sebelumnya, sesungguhnya aku telah berdusta tiga kali...” (H.R. Imam Bukhari).

Baca Juga: GeNose Alat Deteksi COVID-19 Ciptaan UGM Akan Dipakai di Istana Negara Jakarta

Dalam hadis tersebut menyebutkan  jawaban dari Nabi Ibrahim ketika di datangi umatnya untuk meminta maaf. Sebelumnya, Nabi Ibrahim pernah berbohong kepada pengikutnya ketika diajak menyembah berhala.

Dari hadist di atas, menunjukkan bahwa Allah SWT senantiasa tidak menyukai umatnya yang berdusta atau berbohong. 


Oleh karena itu, Islam pun menjunjung tinggi nilai kejujuran dan tidak mentolerir kebohongan. Hal ini tak hanya berlaku dalam kehidupan nyata.
 
Baca Juga: Hari Ini, 26.800 Vaksin Corona Suda Tiba di Yogyakarta

Saat ini, media sosial menjadi salah satu kebutuhan utama yang ada dalam diri setiap insan. Media sosial pun seolah menjadi sumber kehidupan dimana setiap orang hampir tidak bisa menjalankan aktivitasnya tanpa melalui media sosial. 
 
Setiap orang pasti akan memiliki kebiasaan mengakses media sosial  paling sedikit sekali setiap hari.

Menanggapi hal tersebut, Islam juga menyoroti fenomena media sosial. Sebagaimana telah disebutkan di atas, dalam Islam kejujuran adalah hal yang paling utama.
 
Baca Juga: Tips Merawat Canna Lily, Agar Bunga Semakin Mekar

Maka dari itu, kejujuran perlu diterapkan saat orang bermedia sosial. Hal-hal atau etika yang dapat dilakukan meliputi, tidak menyebarkan berita bohong (hoaks), tidak mudah percaya sebelum tahu betul isi kabar, tidak menceritakan dan melihat keburukan orang lain, dan lain sebagainya.

Berdasarkan hadis di atas, juga telah jelas bahwa Allah SWT akan marah terhadap umat Nya yang sering berbohong. Sehingga, etika dalam bermedsos yang paling utama ialah memerangi hoaks.

Apabila kita senantiasa mengikuti anjuran Islam untuk jujur, maka Allah SWT pun akan selalu dekat serta ada untuk melindungi kita.
 
Baca Juga: Di Jogja, Tambahan Kasus Sembuh Harian Virus Corona Tinggi

Oleh karena itu, penting halnya untuk selalu berhati-hati dalam bermedsos dan memilah-milah informasi terlebih dahulu serta sebelum menyebarkannya. ***

Editor: Sunti Melati

Sumber: nu.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x