10 Tanaman Obat Ini Bisa Cegah Terjadinya Kanker, Mulai Dari Cengkeh Sampai Daun Sirsak

- 2 Januari 2021, 12:00 WIB
 ilustrasi tanaman cengkeh/
ilustrasi tanaman cengkeh/ /pixabay/abuyotam

 

 

KABAR JOGLOSEMAR - Dikenal sebagai penyakit mematikan, ternyata di lingkungan sekitar kita banyak tumbuh tanaman obat yang berfungsi untuk pencegahan sel kanker.

Berbagai tanaman tradisional yang tumbuh di Indonesia dikenal memiliki banyak khasiat untuk pencegahan terjadinya kanker dalam tubuh. 

Berikut 10 tanaman obat yang bisa dijadikan obat anti kanker.

Baca Juga: Beda dengan Karakter Asli, Ternyata Ini Rahasia Arya Saloka Berhasil Perankan Aldebaran  

1.Daun Belalai Gajah

Daun belalai gajah sering digadang-gadang sebagai obat kanker alternatif yang bekerja mirip obat kemoterapi karena kandungan antioksidan dan sifat anti-kanker yang ada didalamnya.

Selama bertahun-tahun, alkaloid tanaman telah menjadi sumber senyawa yang digunakan dalam kemoterapi modern. Paparan radikal bebas jadi salah satu faktor utama penyebab kanker.

Daun belalai gajah mengandung antioksidan tinggi seperti terpenoid, flavonoid, steroid, saponin, asam fenolik, dan tanin.

Baca Juga: Pecah Rekor, Konser Online SMTown Live Ditonton 35,8 Juta Orang

Daun belalai gajah juga diklaim memiliki sifat anti proliferatif yang bisa membantu memperlambat penyebaran sel kanker dan tingkat metastasisnya.

2. Jahe

Gingerol bahan aktif yang terdapat pada jahe, mendapat banyak perhatian dalam uji klinis karena memiliki potensi menghentikan atau mencegah kanker tertentu. 

Hasil dari percobaan farmakologi menunjukkan bahwa jahe dapat menghambat pertumbuhan tumor pada manusia.

Dalam kasus kanker ovarium, peneliti menemukan bahwa gingerol menyebabkan kematian sel kanker, mengurangi peradangan, dan memperbaiki fungsi imunitas.

Baca Juga: Penyebab Kanker Ternyata Sepele, dari Kebiasaan hingga Faktor Lingkungan

Penelitian juga menunjukkan bahwa gingerol memiliki perlindungan dari kanker usus besar. Di banyak negara Asia, terutama di India, jahe merupakan bagian dari diet sehari-hari mereka. India memiliki tingkat kanker terendah di negara-negara lain di dunia. 

Jahe adalah anti virus alami, anti jamur, anti parasit, antioksidan, dan antibakteri. Jahe paling baik dikonsumsi dari akar organik segar.

Bisa juga menambahkan parutan jahe dalam olahan sayur yang Anda masak atau campurkan jahe dengan secangkir teh.  

Baca Juga: Ini 7 Ciri-ciri Kanker Payudara, Perempuan Wajib Sadari

3. Lidah Buaya

Anda mungkin hanya menganggap lidah buaya sebagai terapi untuk luka bakar atau iritasi kulit, tetapi ada perawatan yang sangat menjanjikan menggunakan lidah buaya untuk pengobatan jenis kanker tertentu. 

Sebuah ulasan tentang lidah buaya menunjukkan sejumlah data yang luas dari literatur mengenai studi dermatologi serta uji klinis yang mendukung percobaan lidah buaya dalam uji klinis. 

Lidah buaya sudah ada selama berabad-abad, dengan referensi paling awal yang diketahui tentang penggunaan obat dari orang Mesir kuno, yang juga menggunakannya untuk masalah kulit.

Baca Juga: Meskipun Resmi Jadi Menparekraf, Sandiaga Uno Sempat Menolak Tawaran Menteri

Lidah buaya mengandung senyawa yang disebut 1,8 dihidroksi-3 (hidroksimetil) yang telah terbukti menyebabkan kematian sejumlah sel kanker kandung kemih manusia.

Hidrosikmetil ini memiliki efek anti kanker yang menakjubkan karena dapat menghentikan siklus hidup sel kanker. 

4. Kunyit

Kunyit (Curcuma longa atau Curcuma zedoaria) telah digunakan sejak awal tahun 1900-an untuk menghentikan gejala peradangan, alergi, rematik, dan masalah hati. 

Kunyit berasal dari India dan Asia Tenggara. Umumnya dikonsumsi sebagai teh untuk tujuan pengobatan. Senyawa aktif dalam kunyit, kurkumin menyebabkan kematian sel kanker tanpa merusak sel sehat. 

Baca Juga: Hari Jumat Baca Surat Al Kahfi Agar Selalu Disinari Cahaya Diantara Dua Jumat

Beberapa penelitian yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa Kunyit memiliki potensi anti-kanker.

Ketika diberikan kepada tikus laboratorium secara lisan, kunyit efektif dalam mencegah kanker lambung, paru-paru, usus besar, payudara, dan kulit. 

5. Cengkeh

Cengkeh  adalah kuncup bunga kering yang berasal dari India, Pakistan, Zanzibar, dan Madagaskar. Minyak cengkeh dari cengkeh (Eugenia aromaticum atau Eugenia caryophyllata) telah dipelajari untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Minyak cengkeh memiliki senyawa antioksidan yang memiliki potensi untuk bertindak sebagai agen anti kanker.

Baca Juga: Doa Setelah Sholat Dhuha, Diawali dengan Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha Lengkap Latin dan Arab

6. Teh

Teh sejak dulu dikenal kaya manfaat untuk kesehatan. Teh memiliki senyawa pencegahan, termasuk melawan kanker. Di antara senyawa yang ada didalam teh seperti polisakarida, flavonoid, vitamin tertentu, dan asam amino dipercaya bisa menangkal sel kanker. 

Semua jenis teh, termasuk teh hijau putih, hitam, dan teh oolong mengandung antioksidan tinggi yang merupakan agen anti penuaan dan anti tumor yang kuat. Minum teh secara teratur dapat meningkatkan keseimbangan usus bakteri sehat.

Teh memiliki kadar vitamin C yang tinggi, yang diketahui mampu melawan kanker karena radikal bebas.

Teh memiliki indeks glikemik rendah dan memiliki sifat pembersihan yang kuat. Konsumsi teh secara teratur selain dapat mencegah kanker bisa juga digunakan sebagai minuman  pencegah diabetes dan penyakit jantung.

Baca Juga: Ini Kelompok Prioritas Penerima Vaksin COVID-19 yang Akan Mendapat SMS Blast dari Kemenkes

7. Bawang

Bawang  memiliki aktivitas antioksidan tinggi dan dikaitkan dengan berbagai item farmakologi termasuk anti inflamasi, antibiotik, dan anti karsinogenik. 

Bawang dapat menurunkan resiko kanker kolorektal, kanker ovarium, kanker sel ginjal, kanker prostat, kanker esofagus, kanker mulut, dan kanker payudara. 

Bawang juga tinggi polifenol yang mencegah penyakit, termasuk kanker. Bawang juga tinggi antioksidan yang juga dikenal sebagai pelawan kanker.

Baca Juga: Cara Mudah Cegah Diabetes Tipe 1, Salah Satunya Periksa Gigi

Sayuran populer ini juga mengandung senyawa yang disebut quercetin yang telah terbukti mengurangi sel tumor kanker

8.Daun sirsak

Banyak riset yang mengklaim daun sirsak memiliki sifat antikanker. Penelitian yang diterbitkan dalam penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Cancer Prevention.

Riset tersebut mengklaim kandungan zat annonaceous acetogenins yang terdapat dalam daun sirsak, dapat menghambat perkembangan sel kanker.

Menurut peneliti, ekstrak daun sirsak membantu menghambat pertumbuhan hingga mematikan sel kanker pankreas.

Baca Juga: Simak 5 Cara Cek Tagihan BPJS Kesehatan, Bisa Lewat SMS dan ATM

Berbagai penelitian lainnya juga menyebutkan daun sirsak mempunyai zat anti radang dan anti bakteri yang dapat membantu meringankan efek samping kemoterapi dan pengobatan kanker lainnya.

9.Keladi Tikus

Tanaman ini disinyalir memiliki banyak khasiat, salah satunya sebagai obat untuk kanker. Keladi tikus digunakan sebagai obat kanker dengan cara mengambil ekstraknya.

Keladi tikus telah dipakai untuk pengobatan yang dilakukan oleh para tabib di Cina sejak dahulu kala. Tanaman ini diklaim mengandung senyawa flavonoid, tanin, terpenoid dan sterol.

Baca Juga: Simak 5 Cara Cek Tagihan BPJS Kesehatan, Bisa Lewat SMS dan ATM

Berdasarkan penelitian, senyawa flavonoid dan terpenoid merupakan senyawa anti kanker. Sedangkan flavonoid juga diklaim memiliki kelebihan dalam pengobatan kanker paru-paru.

Awalnya, tanaman ini mulai digunakan untuk mengobati penyakit kanker sejak muncul kekhawatiran tentang pengobatan kimia aktif atau kemoterapi yang dapat merusak jaringan tubuh.

Tanaman keladi tikus dianggap mampu menghambat penyebaran dan pertumbuhan sel kanker. 

10.Biji Anggur

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa phytochemical dalam biji anggur memiliki anti tumor atau kemampuan pencegahan kanker yang kuat dapat diisolasi dari biji itu sendiri. 

Baca Juga: Ini Kelompok Prioritas Penerima Vaksin COVID-19 yang Akan Mendapat SMS Blast dari Kemenkes

Satu tim peneliti di Universitas Colorado menunjukkan bukti bahwa ekstrak biji anggur efektif terhadap kanker kolorektal. 

Ekstrak biji anggur ternyata tidak hanya menyebabkan kematian sel kanker, tetapi juga tidak membahayakan sel-sel sehat.

Proanthocyanidin dalam ekstrak biji anggur dapat menghambat pertumbuhan kanker usus besar. Proanthocyanidin terakumulasi dalam jumlah besar di usus besar karena tidak terserap dengan baik di lambung.

Baca Juga: Ini Warung Langganan Menteri dengan 'Bubur Ayam Terenak se-Asia Tenggara' Milik Sandiaga Uno

Ini adalah kabar baik, karena proanthocyanidin dapat menghentikan sel-sel kanker lebih efisien ketika mereka berada di usus besar.***

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x