Tradisi Peringatan Malam Satu Suro: Sedekah Gunung Hingga Tapa Bisu

22 Juli 2022, 18:53 WIB
Fakta Malam Satu Suro, Lebih Keramat Saat Terjadi Pada Jumat Legi, Ini yang Dilakukan Kraton Yogya dan Solo /Tangkapan layar Instagram @bethcute1990

 

KABAR JOGLOSEMAR – Sebagian besar masyarakat Jawa saat ini masih mempercayai kesakralan Malam Satu Suro.

Berbagai tradisi dan ritual dilakukan saat Malam Satu Suro. Masyarakat Jawa tradisional memaknai Satu Suro dengan penghayatan, prihatin, religius, dan penuh meditasi.

Malam Satu Suro merupakan tahun baru Islam dan tahun baru Jawa. Pada tahun ini, malam satu suro jatuh pada tanggal 30 Juli 2022.

Baca Juga: BBM Non Subsidi Resmi Naik Rp2.000 per Liter, Segini Harga Terbarunya

Tradisi 1 Suro berawal pada masa pemerintahan Sultan Agung 1613-1645. Kala itu, pemimpin kerajaan Mataram Islam tersebut tengah mencari cara memadukan penanggalan Hijriah dan Tahun Saka. 

Sultan Agung berharap penggabungan kalender bisa mencegah perpecahan antara kaum kejawen dan yang mengikuti ketentuan Islam.

Suro berasal dari kata 'asyura' dalam bahasa Arab, yang artinya adalah sepuluh, terkait dengan Hari Asyura pada 10 Muharam.

Baca Juga: Sosok Capt Boy Awalia Asnil, Pilot Citilink Yang Selamatkan Ratusan Penumpang Sebelum Meninggal 

Di beberapa tempat terdapat tradisi yang dilakukan ketika malam satu suro. Berikut tradisi malam satu suro di beberapa tempat di Indonesia:

  1. Sedekah Gunung (Gunung Merapi)

Tradisi sedekah gunung dilakukan dengan melarung kepala kerbau di kawasan puncak Gunung Merapi di kawasan Boyolali, Jawa Tengah.

  1. Sedekah Laut

Tradisi sedekah laut dimulai dengan kenduri yang diikuti warga yang mencari rezeki di sekitar pantai.

Setelah itu, makanan dan gunungan yang berisi hasil bumi akan dibawa warga untuk dilarung ke lautan.

Baca Juga: Ditangkap Polisi, Ini Kondisi Nikita Mirzani di Polres Serang Kota

  1. Jamasan Pusaka

Tradisi jamasan pusaka merupakan tradisi mencuci benda pusaka. Ritual ini memiliki makna tersendiri, yaitu agar orang dapat membersihkan dirinya dalam menyambut masa yang akan datang. 

  1. Kirab Pusaka ( Keraton kasunanan Surakarta)

Tradisi ini meliputi kirab pusaka diikuti kerbau Kyai Slamet yang digelar Keraton Kasunanan Surakarta. Biasanya pada saat kirab banyak masyarakat yang ikut menyaksikan. 

  1. Tapa Bisu

Dalam melakukan tapa bisu, orang-orang yang melakukan Kirab Pusaka akan menjaga pembicaraan yang berawal dari mulut agar tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain.

Itulah tradisi malam satu suro yang dilakukan di beberapa tempat di Indonesia. ***

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler