Remaja Usia 12-15 Tahun Perlu Aktif Bergerak, Penting Bagi Pertumbuhan Tulang Hingga Imun Tubuh

29 Juli 2021, 10:38 WIB
Ilustrasi pentingnya anak perlu aktif bergerak /Pixabay/ klimkin

KABAR JOGLOSEMAR - Orang tua perlu mengajak anak untuk mau aktif bergerak terlebih di usia remaja, yakni 12-15 tahun. Jangan biarkan mereka hanya diam di kamar, mager, atau hanya asyik main gadget.

Meskipun hidup di era digital harus bertahan di rumah saja karena pandemi Covid-19, tetapi anak usia remaja perlu bergerak. Ada berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di rumah termasuk olahraga.

Diungkapkan Ketua Indonesia Asosiasi Ahli Gizi Olahraga (ISNA) Dr. Rita Ramuyulis, DCN, M.Kes, tulang dan otot anak sudah diatur untuk bergerak sehingga bisa bertumbuh.

Baca Juga: Arti Lambang Pancasila dan Bunyi Sila Pertama Hingga Kelima, Lengkap dengan Makna

Bergerak yang terukur dan teratur sehingga tulang serta otot akan bertumbuh dengan baik pula. Saat tubuh mendapatkan kecukupan oksigen maka jaringan tubuh anak, sel, tulang, otot serta otak akan berkembang dengan baik.

“Kalau teroksigenisasi dengan baik maka tulang akan bertumbuh dengan baik, otot juga berkembang dengan baik maka pertumbuhan tinggi badannya akan maksimal,” jelas dokter Rita dalam diskusi virtual pada Rabu, 28 Juli 2021 kemarin dikutip Kabar Joglosemar dari Antara.

Sementara itu, otak juga membutuhkan energi yang didapatkan dari karbohidrat dan oksigen untuk proses berpikir. Kelancaran distribusi oksigen bisa dihasilkan dari gerakan atau rutin melakukan olahraga.

Baca Juga: Mulai 17 Agustus 2021, Jalur KA dari Stasiun Tugu ke YIA Beroperasi

Pertumbuhannya bisa maksimal jika didukung pula dengan mengonsumsi makanan sehat, kalsium sesuai kebutuhan anak. Olahraga atau aktif bergerak juga akan meningkatkan imun tubuhnya, melancarkan pencernaan, membantu penyerapan gizi,  dan mengeluarkan hormon bahagia pada anak.

“Jadi semakin rajin bergerak dengan yang terukur dan terstruktur anak akan makin happy dan pencernaannya makin baik, imunitas makin tinggi,” ungkap dokter Rita.

Kurang beraktivitas juga akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak seperti otot, tulang, serta otak.

Baca Juga: Mudah! Ini Cara Mengatasi Kepedasan dan Perut Panas Setelah Makan Pedas

Ketika anak kurang melakukan aktivitas fisik secara terus menerus akan menjadi penyebab kematian tertinggi akibat penyakit tidak menular. Makin banyak penyakit yang umumnya diderita lansia tapi kini diderita juga oleh kaum milenial.  ***

Editor: Sunti Melati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler