Viral Awan Bentuk Semar di Gunung Merapi, Pertanda Apa ya?

- 13 November 2020, 13:51 WIB
Penampakan awan mirip Semar di langit Gunung Merapi, Kamis, 12 November 2020
Penampakan awan mirip Semar di langit Gunung Merapi, Kamis, 12 November 2020 /Twitter/@ketoprak_telur

KABAR JOGLOSEMAR - Warganet sempat dihebohkan dengan sebuah postingan awan bentuk Semar di Gunung Merapi Kamis, 12 November 2020 kemarin. Mereka lantas bertanya-tanya muncul awan itu pertanda apa.

Seperti yang diketahui, beberapa kali awan berbentuk unik kerap terlihat di Gunung Merapi. Yang terbaru, beberapa warganet menilai ada yang menyebut mirip Semar sampai Donald Trump.

Sebelumnya ada sebuah foto yang diunggah akun Twitter @merapi_uncover. Dalam postingannya, sang admin menuliskan bahwa awan bentuk mirip Semar di langit Gunung Merapi.

"Awan pagi tadi, malah ada yang mirip Semar," tulis akun Twitter @merapi_uncover, Kamis, 12 November 2020 seperti dikutip KabarJoglosemar.com.

 Baca Juga: Hore, BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Tahap 2 Cair, Segera Cek Rekening Anda

Postingan itu pun langsung ramai dikomentari netizen. Ada yang menilai serupa, ada pula yang mengatakan mirip Donald Trump, ada pula yang mengkait-kaitkan dengan pertanda.

Tak cuma sang admin, rupanya ada juga warga yang mengabadikan awan bentuk Semar di Gunung Merapi itu.

"(Teramati) di Jalan Blabak-Ketep KM 7 Ngaglik bawah, Sawangan Magelang," ujar seorang warganet yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi.

Dikatakan warga itu, awan mirip Semar di Gunung Merapi itu dilihatnya sekitar pukul 04:55 WIB. Dirinya juga berpendapat bahwa ada sedikit kemiripan awan dengan tokoh pewayangan Semar.

Baca Juga: BTS Ungkapkan Detail Gup Chat Mereka, Ini Aksi Kocak Maknae Line Jimin, V, dan Jungkook

Baca Juga: Perusahaan Korea Selatan Diduga Bakar Hutan di Papua, Tagar #SavePapuaForest Trending di Twitter

"Sebagai orang Jawa mas, ilmu cocoklogi ya mirip Kyai Semar," ujarnya.

Seperti yang diketahui tak jarang ada pula masyarakat yang mengkaitkan kemunculan awan berbentuk tertentu sebagai pertanda.

Namun warga tersebut berharap kemunculan awan ini hanya hal biasa dan bukan pertanda akan datangnya sesuatu.

"Semoga awan biasa mas," harapnya.

Sementara itu, Kepala Unit Analisa dan Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa mengatakan kemunculan awan bentuk Semar di Gunung Merapi ternyata sebagai fenomena alam biasa.

"Itu fenomena alam biasa mas," kata Sigit saat dihubungi.

"Masyarakat umum menyebut awan ini sebagai awan topi, awan tudung atau juga awan kanopi karena seolah menjadi penutup yang menyelubungi puncak gunung," lanjut sigit.

Baca Juga: Login kemnaker.go.id untuk Cek Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2

Baca Juga: Tutorial Cek Nama Penerima Bansos Rp 300 Ribu per KK, Mulai Klik di dtks.kemensos.go.id

Awan Lenticularis mulai terbentuk saat arus angin yang mengalir sejajar permukaan bumi mendapat hambatan dari objek tertentu seperti pegunungan.

Akibat hambatan tersebut, arus udara tersebut bergerak naik secara vertikal menuju puncak awan.

Jika udara naik tersebut mengandung banyak uap air dan bersifat stabil, maka saat mencapai suhu titik embun di puncak gunung uap air tersebut mulai berkondensasi menjadi awan mengikuti kontur puncak gunung. Inilah mengapa awan Lenticularis terbentuk.

"Biasa terjadi saat angin kencang bertiup melintasi puncak gunung," pungkas Sigit.

Sebelumnya fenomena alam serupa juga terlihat di di beberapa gunung di Jawa termasuk di Gunung Merapi sekitar 5 November 2020 lalu. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x