Dari keseluruhan pendaftaran itu, Kartu Prakerja tercatat telah menampung sebanyak 5,4 juta peserta. Angka tersebut hanya menyisakan sebanyak 200 ribu kuota dari total kuota sebanyak 5,6 juta yang direncanakan pemerintah.
Sejak awal dibuka, program yang menuai banyak kritikan ini memang tak pernah sepi peminat. Hal itu mengakibatkan jumlah pendaftar selalu melebihi kuota yang disediakan per gelombangnya, bahkan kuota secara keseluruhan.
Pada pendaftaran gelombang pertama saja, jumlah pendaftar mencapai 11 juta orang. Padahal kuota yang disediakan kala itu baru untuk 200 ribu peserta.
Baca Juga: Cara Cangkok Aglaonema, Tanaman Hias Berdaun Cantik Agar Tambah Banyak
Hal itu kemudian membuat pemerintah beberapa kali menambah kuota yang bisa ditampung per gelombang, sehingga saat ini kuotanya sudah mencapai 800 ribu peserta.
Kini, pemerintah berencana masih akan membuka pendaftaran gelombang 10. Head of Communications Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu, mengatakan pendaftaran tersebut akan diumumkan segera.
"Pembukaan gelombang 10 akan segera kami komunikasikan," ujar Louisa saat dikonfirmasi, Selasa, 22 September 2020.
Louisa belum merinci soal seberapa banyak peserta yang bisa ditampung. Saat ini pihak manajemen tengah melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hal itu.
Baca Juga: Gempa M 4,7 di Pacitan Terasa hingga Yogyakarta
Jika pemerintah tidak menambah kuota, maka peserta yang bisa ditampung tak mencapai 800 ribu seperti gelombang sebelumnya.