Saham Twitter Merosot 8 Persen Setelah Akun Donald Trum Ditangguhkan

11 Januari 2021, 18:25 WIB
Saham Twitter merosot setelah akun Donald Trump ditangguhkan /Twitter/@foxkristiana

KABAR JOGLOSEMAR - Saham Twitter dikabarkan merosot 8 persen di Jerman di hari pertama perdagangan setelah secara ada keputusan setelah akun milik Presiden AS Donald Trump pada Jumat malam.

Sebelumnya Twitter menangguhkan akun Donald Trump yang memiliki lebih dari 88 juta pengikut. Hal itu lantaran risiko kekerasan yang dikhawatirkan berlanjut setelah penyerbuan Capitol AS pada hari Rabu .

Selain itu, saham perusahaan media sosial yang terdaftar di AS juga turun 8% dalam perdagangan premarket tipis pada Senin pagi.

Mengutip dari US News, pada 1011 GMT, saham perusahaan media sosial yang terdaftar di AS juga turun 6,8% menjadi $ 47,94 dalam perdagangan premarket yang tipis.

Baca Juga: Malaysia Terapkan Lock Down 2 Minggu Lantaran Kenaikan Kasus Corona

Perlu diketahui itu merupakan pangkah pertama Twitter melarang seorang kepala negara, yang memicu kontroversi di seluruh dunia mengenai dampak raksasa teknologi AS terhadap kebebasan berbicara dan demokrasi secara lebih luas.

Untuk neraca Twitter sendiri, keputusan pelarangan presiden AS diperkirakan akan berdampak negatif moderat.

"Perkirakan sedikit penurunan pengguna, meskipun erosi keterlibatan adalah pertanyaan yang lebih besar," tulis analis Berstein dalam catatannya menanggapi penurunan itu.

Sementara itu kelompok lainnya mempertahankan kehadiran yang kuat di platform digital seperti Parler, Gab, MeWe, Zello dan Telegram dan dapat melepaskan diri dari media sosial arus utama.

Baca Juga: Kenali Arti Mendasar dari KIPI Vaksin Virus Corona yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Mungkin juga ada biaya tambahan untuk Twitter dan lainnya saat mereka berupaya untuk lebih memoderasi konten yang diunggah oleh pengguna mereka.

"Penambahan moderasi mungkin diterima tapi itu tidak murah dan bisa menguntungkan Facebook yang sudah mempekerjakan pasukan moderasi (sekitar enam kali) lebih besar dari tenaga kerja Twitter," kata analis Berstein.

Selain Twitter, Facebook Inc telah menangguhkan akun Donald Trump hingga setidaknya akhir masa jabatan presidennya akhir bulan ini. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: US News

Tags

Terkini

Terpopuler