Ada Kampung Adrem di Bantul, Begini Penampakan Adrem yang Viral Disebut Tholpit

- 15 Juni 2021, 13:27 WIB
Bentuk penganan adrem atau juga popular disebut “tholpit”
Bentuk penganan adrem atau juga popular disebut “tholpit” /Tedy Kartyadi/ Kabar Joglosemar
 

KABAR JOGLOSEMAR -- Selain geplak, ada satu lagi penganan jadul yang bernama adrem, juga menjadi khasnya Kabupaten Bantul, DIY.

Adrem berbahan dasar tepung beras dan gula Jawa ini adonannya semacam kue cucur, rasanya manis ada sedikit gurihnya.

Seperti telah diketahui, bahwa nama adrem sendiri kekinian kurang familier.

Baca Juga: Setelah Viral Kuliner Mahal, Seorang Warga Jogja Bagi Pecel Lele Gratis untuk Wisatawan di Malioboro

Banyak yang lebih mengenalnya dengan nama guyonan dengan menyebutnya “tholpit”, akronim dari nama kelamin pria (maaf) yang kejepit karena bentuk yang memang unik, bikinnya pun memang benar-benar pakai dijepit.

Kuliner viral dari Bantul bernama Adrem atau dikenal dengan nama lain tholpit

Kalau di Kota Yogyakarta ada Kampung Bakpia, sentra produksi bakpia, di Pathuk, Ngampilan, Yogyakarta. Kabupaten Bantul pun punya Kampung Adrem, tepatnya berada di Dusun Piring II Murtigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, DIY.

Ada sekitar enam rumah produksi penganan adrem di dusun ini.

“Kampung Adrem ini dicanangkan pada bulan Juli 2015, waktu itu ada program desa untuk membuat dusun unggulan. Dan kebetulan di dusun kami tumbuh beberapa usaha kecil dan menengah (UKM) Adrem,” jelas Mbak Tini (43 tahun) pemilik rumah produksi Adrem Gula Jawa, di Kampung Adrem kepada Kabar Joglosemar.

Baca Juga: Buntut Kasus Viral Pecel Lele, Pemkot Yogyakarta Minta Pedagang Kuliner Buat Daftar Harga dan Menu Satu Paket

Bersama enam warga lainnya, terang Mbak Tini, merintis membuat adrem benar-banar mulai dari nol.

Paguyuban rumah produksi adrem dinamai Mawar Merah yang juga sebagai nama Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejatera (UPPKS) di dusun tersebut.

Suasana aktifitas di salah satu rumah produksi adrem, di Kampung Adrem “Mawar Merah”, Bantul
Suasana aktifitas di salah satu rumah produksi adrem, di Kampung Adrem “Mawar Merah”, Bantul Teddy Kartyadi / Kabar Joglosemar

“Nama Mawar Merah diambil dari nama Posyandu, dengan harapan UPPKS dapat tumbuh menjadi besar. Ibarat balita menjadi anak-anak hingga tumbuh menjadi dewasa,” ujar ibu berputra tiga, yang kesehariannya dibantu oleh suami untuk manajemen rumah produksi adrem miliknya.

Dalam mengelola rumah produksi adrem, Satini nama lengkap Mbak Tini dibantu oleh 7 warga dusun sebagai tenaga penggoreng adrem.

Seorang karyawan rumah produksi adrem sedang melakukan pengepakan sesuai jumlah pesanan jumlah adrem.
Seorang karyawan rumah produksi adrem sedang melakukan pengepakan sesuai jumlah pesanan jumlah adrem. Tedy Kartyadi/Kabar Joglosemar

Setiap harinya menghabiskan 40-50 kilogram tepung beras dan pada hari libur mengalami kenaikan signifikan. Setiap kilogram tepung beras bisa menjadi 60 biji adrem.

Untuk menuju Kampung Adrem “Mawar Merah”, dari Kota Bantul ke selatan arah jalan Pantai Samas lebih kurang 10 kilometer, sampai pertigaan Pasar Celeb belok kanan atau ke barat.***

 

 

 

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x