Bersama enam warga lainnya, terang Mbak Tini, merintis membuat adrem benar-banar mulai dari nol.
Paguyuban rumah produksi adrem dinamai Mawar Merah yang juga sebagai nama Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejatera (UPPKS) di dusun tersebut.
“Nama Mawar Merah diambil dari nama Posyandu, dengan harapan UPPKS dapat tumbuh menjadi besar. Ibarat balita menjadi anak-anak hingga tumbuh menjadi dewasa,” ujar ibu berputra tiga, yang kesehariannya dibantu oleh suami untuk manajemen rumah produksi adrem miliknya.
Dalam mengelola rumah produksi adrem, Satini nama lengkap Mbak Tini dibantu oleh 7 warga dusun sebagai tenaga penggoreng adrem.
Setiap harinya menghabiskan 40-50 kilogram tepung beras dan pada hari libur mengalami kenaikan signifikan. Setiap kilogram tepung beras bisa menjadi 60 biji adrem.
Untuk menuju Kampung Adrem “Mawar Merah”, dari Kota Bantul ke selatan arah jalan Pantai Samas lebih kurang 10 kilometer, sampai pertigaan Pasar Celeb belok kanan atau ke barat.***