Menilik Lahan Pertanian Bak Lukisan Alam yang Indah di Nepal van Java

- 31 Desember 2020, 07:15 WIB
Suasana lahan pertanian bak lukisan alam yang indah di Nepal van Java
Suasana lahan pertanian bak lukisan alam yang indah di Nepal van Java /Kabar Joglosemar/Philius Jehamun

KABAR JOGLOSEMAR - Berwisata ke Dusun Butuh yang kini dikenal dengan sebutan Nepal van Java, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Povinsi Jawa Tengah, Anda akan disuguhkan dengan dengan pemandangan yang indah dan menakjubkan.

Hamparan lahan pertanian yang luas di lereng-lereng bukit yang terjal di Dusun Butuh atau Nepal van Java bak sebuah lukisan alam yang indah.

Petak-petak sawah terasering yang ditanami aneka jenis tanaman sayur-mayur dan tumbuh-subur itu tampak sangat indah dan menawan.

Dari kejauhan petak-petak tersebut tersusun rapih mirip anak tangga menuju puncak bukit dan gunung yang tinggi di sekeliling Dusun Butuh atau Nepal van Java.

Baca Juga: Catat, Jam Operasional Objek Wisata Jogja Tanggal 31 Desember 2020 Hanya Sampai Jam 6 Sore

"Pemandangan yang luar biasa indah," komentar Bayu, salah seorang pengunjung Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang kepada Kabar Joglosemar di Dusun Butuh, Rabu (30/12/2020).

Dusun Butuh yang belakangan dikenal atau populer dengan sebutan Nepal van Java atau yqng diartikan Nepal dari Jawa itu kini semakin ramai dikunjungi wisatawan.

Para wisatawan yang datang dari berbagai daerah itu tidak hanya disuguhkan dengan pemandangan indah dan menawan dari lahan pertanian dengan petak-petak yang tersusun rapih dan bertingkat hingga ke puncak bukit, tapi juga pemandangan rumah warga Dusun Butuh yang juga tersusun rapih di lereng-lereng bukit yang sangat terjal.

Posisi bangunan rumah warga yang tersusun secara bertingkat di lereng-lereng bukit itu disebut-sebut mirip dengan yang ada di Nepal sehingga Dusun Butuh pun disebut sebagai Nepal van Java atau Nepal dari Jawa.

Baca Juga: 6 Cara Agar Daun Aglonema Mengkilat, Kinclong, dan Segar

Untuk mencapai ke Dusun Butuh atau Nepal van Java itu memang tidak mudah. Kendaraan yang digunakan, baik mobil ataupun sepeda motor, harus dalam kondisi prima.

Hal itu jalan sepanjang sekitar 2 kilometer menuju Dusun Butuh sangat terjal. Meski jalan sudah beraspal, namun sangat menanjak sejauh sekitar 2 kilometer.

"Kalau kendaraan tidak kuat sebaiknya menggunakan jasa ojek yang disediakan warga setempat. Cukup membayar Rp 20.000, Anda sudah bisa sampai di Nepal van Java," kata Aris, salah seorang tukang ojek, yang juga warga Dusun Butuh.

Ketika pulang, Anda cukup membayar Rp 10.000 untuk turun dari Dusun Butuh menuju tempat parkir mobil.

Baca Juga: Gugudan Dibubarkan, Sejeong Trending di Twitter

"Memang lebih enak pakai sepeda motor ketimbang mobil kalau naik ke Dusun Butuh," tutur Yani, pengunjung lainnya.

Di Dusun Butuh, Anda bisa menikmati pemandangan rumah-rumah warga yang tersusun rapih di lereng-lereng bukit. Sesekali wilayah padusunan tertutup kabut tebal sehingga Dusun Butuh juga disebut negeri di atas awan.

Di puncak bukit tampak jelas lahan pertanian dengan petak-petak susun mirip tangga menuju puncak bukit. Demikian pula di sisi kiri dan kanan Dusun Butuh yang berada di lereng sisi Timur Gunung Sumbing itu juga dibingkai bukit-bukit yang tinggi dengan petak-petak sawah yang terusun rapih sehingga mirip sebuah lukisan alam yang indah.

Baca Juga: 12 Wisata Alam Purwakarta Yang Wajib Dikunjungi, Ada Gunung Bangkok dan Taman Air Mancur Sri Baduga

Untuk masuk ke Dusun Butuh dan menikmati keindahan Nepal Van Java cukup membayar jasa ojek, jasa pengatur lalu-lintas yang merupakan warga setempat.

Dan memasuki wilayah dusun warga setempat membuka pos tempat penarikan retribusi dengan tarif Rp 8.000 per orang. Namun, penarikan retribusi tidak tertalu ketat karena banyak pengunjung yang tidak membayar.  ***

Editor: Michael L W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x