Sate Klatak, Nikmatnya Menyantap Sate Jeruji Khas Bantul

- 20 Desember 2020, 08:42 WIB
Sate Klatak
Sate Klatak /Instagram.com/@jogjafood

KABAR JOGLOSEMAR-  Satu lagi sate unik yang menjadi kuliner Yogya yang patut dicoba bagi Anda penikmat sate.

Jika biasanya sate diolah dengan bumbu kacang dan dibakar dengan menambahkan kecap, pemandangan tersebut tidak akan ditemui ketika mencicipi sate klatak bu Jazim yang terletak di Jalan Jejeran KM 9 Imogiri Timur Bantul.

Baca Juga: 5 Khasiat Wortel yang Belum Tentu Anda Ketahui, Bisa Turunkan Kolesterol

Warung sate klatak yang berdiri 30 tahun silam adalah warung sate turun temurun milik keluarga mbah Ambyah yang pertama kali membuat sate klatak.

Setelah bu Jazim kini operasional warung sate klatak dilanjutkan putrinya sebagai generasi ketiga. Meski telah diturunkan secara turun temurun namun rasa dan tekstur sate tidak pernah berubah. 

Sate berbahan dasar kambing muda berusia 5-6 bulan ini memiliki dua bumbu utama yaitu garam dan merica. Sate klatak tidak disantap dengan bumbu kacang dan kecap.

“ Keunikan sate klatak terletak pada bumbu-bumbu yang digunakan dan proses memasaknya yang berbeda dengan sate yang sering ditemui. Daging kambing muda yang telah dibersihkan siap dibakar menggunakan bumbu garam, merica, bawang putih dan kemiri. Bumbu-bumbu tersebut dioleskan pada daging kambing yang telah ditusuk rapi pada jeruji besi dan siap dibakar. Proses membakar sate klatak cukup 5-10 menit saja,” ujar Pengelola Warung Sate Klatak, Ismaryani.

Baca Juga: Libur Akhir Tahun, Ini 5 Destinasi Seru di Jogja yang Tak Boleh Dilewatkan

Pilihan menggunakan jeruji besi sebagai alat untuk membakar sate dan tidak menggunakan tusuk bambu sate pada umumnya bukan tanpa alasan. 

Jeruji besi digunakan agar sate yang dibakar cepat matang dan memiliki efek hangat yang cukup lama ketika siap disantap oleh pengunjung.

Sate klatak disajikan dalam 2 hingga 3 tusuk sate saja tidak disajikan dalam jumlah yang banyak karena daging kambing muda yang digunakan tergolong daging kambing yang cukup besar. 

Satu posri sate klatak dibandrol dengan harga Rp 20 ribu. Cara penyajian sate klatak juga cukup berbeda, sate klatak disajikan bersama kuah bumbu gulai dengan paduan bumbu seperti jinten, cengkeh, kunyit, sereh dan daun jeruk akan semakin menggugah selera makan. 

“ Daging sate klatak ini empuk tidak alot seperti daging lain karena kami memilih daging kambing muda. Untuk dominan rasa sendiri sate klatak memiliki dominan rasa gurih pedas karena menggunakan bumbu garam dan rasa pedas yang ditimbulkan adalah pedas dari merica yang tercampur antara bumbu dengan daging kambing. Rasa khas ini yang biasanya disukai penggemar sate klatak,” ujarnya.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Tempat Wisata Alam di Magelang yang Cocok dikunjungi pada Libur Akhir Tahun

Roni Ariyawan, salah satu pelanggan warung sate klatak bu Jazim mengatakan sate klatak memiliki rasa yang benar-benar terasa daging kambingnya tidak seperti sate lain yang didominasi rasa manis yang berasal dari kecap.

“Saya memilih sate klatak karena rasa daging kambingnya lebih terasa kebetulan juga saya tidak terlalu suka olahan sate yang terlalu manis. Selain itu penyajian sate klatak dengan menggunakan kuah gulai dan lalapan tomat, kubis serta timun semakin membuat saya ketagihan mencoba sate yang sering saya temui dipinggiran kota Bantul ini,” katanya.

Kenikmatan sate klatak mengantarkan Budi pengunjung asal Semarang yang kerap mampir membeli sate klatak bu Jazim jika berkunjung ke Yogya.

Baca Juga: Sensasi Wisata Susur Sungai di Kebumen Jawa Tengah

"Alasan kami sekeluarga suka dengan olahan sate klatak karena bumbunya yang khas. Ditambah lagi olahan daging kambingnya sangat empuk tidak seperti olahan kambing lain yang dagingnya masih terasa alot," pungkasnya.

Jika sedang berkunjung ke Yogya tidak ada salahnya datang dan mencicipi kelezatan sate klatak khas bu Jazim.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah