Nostalgia Tahun 80-an di Kafe Bocor Alus

26 Desember 2020, 11:16 WIB
Kafe Bocor Alus /Instagram @kafe80bocoralus


KABAR JOGLOSEMAR - Unik, kata yang terlintas di kepala ketika pertama kali berkunjung ke Kafe Bocor Alus yang terletak di Jalan Parangtritis KM 5,5, Yogyakarta.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, kenapa namanya bocor alus seolah-olah seperti ban kendaraan. Bocor alus sendiri diambil dari kamus bahasa gaul anak muda di Semarang, yang artinya adalah gokil.

Baca Juga: 7 Makanan Khas Solo yang Tekenal Lezat, Kamu Wajib Cobain

Bangunan kafe ini berbentuk pendopo rumah tradisional khas Yogyakarta. Namun, di kanan kirinya, terdapat berbagai ornamen klasik yang membuat penampilannya berbeda.

Beragam barang antik, mulai dari sarang burung hingga gelas jadul, seketika menimbulkan perasaan nostalgia tahun 80-an.

Apalagi, letaknya yang jauh dari suasana perkotaan membuat kafe ini terasa seperti berada di masa lalu.

Kehadiran barang antik sebagai elemen utama Kafe Bocor Alus memang bukan tanpa alasan.

Bayu Arya Setiawan sebagai pemilik Kafe Bocor Alus adalah seorang kolektor barang-barang antik yang memiliki ribuan koleksi dari berbagai daerah.

Baca Juga: Mengenal Diet Keto, dari Pantangan Hingga Manfaat, Pemula Wajib Tahu

Bayu tak ingin menikmati koleksinya sendiri. Karena itu, tercetuslah ide di pertengahan tahun 2017 untuk membuat kafe yang mengusung konsep era 80-an.

Di situ, koleksi barang antiknya bisa menjadi pemanis yang tepat.

Menariknya, koleksi barang antik Bayu tidak hanya sekedar jadi pajangan yang dapat dinikmati pengunjung. Siapapun yang tertarik bisa memiliki barang-barang antik tersebut.

"Disini pengunjung akan dimanjakan dengan beragam barang antik mulai dari lampu petromak, majalah bekas, tivi tabung yang sempat berjaya pada tahun 80-an, hingga perabotan rumah tangga seperti teko, gelas, dan barang-barang pecah belah. Jadi, sambil menikmati makanan, Anda juga bisa cuci mata dan berburu barang antik," ujar Bayu.

Kafe Bocor Alus benar-benar totalitas untuk menghidupkan kembali suasana 80-an yang penuh nostalgia.

Bangunan kuno dengan papan kayu sederhana, dihiasi dengan foto-foto yang menguning. Ditambah dengan Iringan musik dari penyanyi terkenal di era 80-an, seperti Hetty Koes Endang, Broery Marantika, dan Fariz RM menambah syahdu suasana kafe.

Baca Juga: Referensi 5 Wisata Alam di Jogja untuk Liburan Akhir Tahun

Kafe Bocor Alus buka mulai pukul 10.00-23.00 WIB, karena konsepnya di era 80-an, jangan heran kalau pengunjung tidak bisa menemukan jaringan Wi-Fi.

Tidak adanya Wi-Fi justru membuat pengunjung semakin nyaman untuk bersantai dan ngobrol panjang-lebar dengan teman-teman dan keluarga.

Sama seperti zaman sebelum adanya media sosial, suasana perkumpulan yang hangat akan lebih terasa.

Menu menu yang ditawarkan Kafe Bocor Alus cukup beragam, dengan harga yang sangat terjangkau.

Menu makanan yang terdiri dari makanan rumahan dan beragam aneka minuman tradisional dibanderol mulai harga Rp5.000 - Rp25.000.

Sajian menu khas yang banyak diminati pengunjung adalah mangut lele dengan olahan bumbu spesial dan minuman tradisional seperti wedang pakel dan es kolang kaling.

Selain menjadi tempat nongkrong, Kafe Bocor Alus sering dipilih untuk mengadakan acara yang intimate, semacam ulang tahun atau bridal shower.

Karena interior dan desainnya yang unik, membuat kafe ini jadi incaran spot foto yang Instagramable bagi pengunjungnya.

Baca Juga: 10 Kuliner di Malioboro Jogja yang Wajib Dicicipi

Tak hanya berpose dengan barang-barang antik khas 80-an, para pengunjung juga menyukai hiasan dinding berupa kutipan-kutipan yang jenaka dalam bahasa Jawa.

Beberapa kutipan yang bisa ditemukan adalah Andai Kau Jadi Doi-ku, Jangan Mendua Cinta Ndes, Rupamu Mas dan Boleh Miskin Asal Bahagia.

Salah satu pengunjung Kafe Bocor Alus, Sonya, mengaku tertarik ke kafe ini karena letaknya yang asri di area persawahan.

"Saya sudah beberapa kali datang ke sini, kadang sendiri, kadang sama temen-temen. Buat saya, suasananya sangat enak, karena ada di tengah pedesaan yang asri ditambah adanya ornamen jadul yang unik, membuat betah berlama-lama disini.” tuturnya.

Hal serupa juga diungkapkan Dion Yuda. Ayah dua orang anak ini sengaja datang ke Kafe Bocor Alus karena menyukai koleksi barang antik yang dipamerkan.

Baca Juga: Timus, Kuliner Jawa yang Ternyata Ada di Portugal

"Saya kesini karena tertarik melihat koleksi barang-barang jadulnya. Kalau ada yang saya suka, rencananya saya mau beli. Buat saya yang melewati masa remaja di tahun 80 dan 90-an, kafe ini jadi pengobat rasa rindu juga seperti kembali ke masa-masa remaja dulu," pungkasnya.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler