Network
KABAR JOGLOSEMAR – Surabaya kembali dihebohkan dengan penemuan Bongpay atau batu nisan khas kuburan Tionghoa yang dijadikan tutup got oleh oknum yang masih belum diketahui.
Hal ini bermula ketika salah seorang warga Surabaya, Sayfudin Endo, yang tanpa sengaja menemukan batu nisan tersebut ketika kunjungan di sebuah area.
“Tidak sengaja ketika kunjungan area ada bekas Bong yang dijadikan tutup got,” tulis Endo, dikutip Kabar Joglosemar dari sebuah postingan yang diunggah di akun Facebook Sayfudin Endo pada Jumat, 11 Juni 2021.
“Lokasi surabaya,” sambungnya.
Kabar yang didengar langsung oleh Pendiri Museum Pustaka Tionghoa, Azmi Abubakar ini, langsung ia angkat melalui cuitan di akun Twitter.
Ia menyebutkan bahwa kejadian tersebut merupakan akibat dari pelarangan aksara Mandarin yang dilakukan ketika Alm. Soeharto masih menjabat sebagai Presiden RI.
“Bongpay (batu nisan khas orang2 Tionghoa) yg dijadikan tutup got. Sungguh menyedihkan, hal seperti ini juga ditemukan dibeberapa kota lainnya,” tulis Azmi, dikutip dari cuitan di akun Twitter @Azmiabubakar12 pada Rabu, 16 Juni 2021.
“Tak Kenal Maka Tak Sayang. Inilah satu akibat dari pelarangan aksara mandarin di era orba. Lokasi di Surabaya,” sambungnya.
Baca Juga: Tambahan Kasus Harian COVID-19 di DIY Tembus Angka 534 Kasus
Cuitan yang telah di-retweet sebanyak 185 kali ini mendapatkan tanggapan langsung dari Humas Kota Surabaya.
Rencananya, pihak Humas Surabaya akan menyelidiki dan menanggapi perihal permasalahan tersebut.
“Hai kak… Boleh tahu lokasi dimana ya kak?,” tulis pihak Humas Surabaya melalui kolom komentar Azmi Abubakar, dikutip dari cuitan akun Twitter @BanggaSurabaya.
“Halo Humas Surabaya, terimakasih sekali atas tanggapannya. Lokasinya di Pakis Sidokumpul, sebentar saya cek detailnya lagi dari yg mengirimkan foto,” cuit akun @Azmiabubakar saat menanggapi tanggapan dari Humas Surabaya.
Baca Juga: Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Anji Minta Maaf kepada Masyarakat
Hingga saat ini, belum ada perkembangan terbaru terkait masalah tersebut.
Tetapi tanggapan dari Humas Surabaya tersebut telah memberikan harapan agar permasalahan tersebut dapat diatasi, sehingga batu nisan tersebut dapat ditempatkan di tempat yang selayaknya.***
