KABAR JOGLOSEMAR - Seorang legenda MotoGP, Kevin Schwantz turut memberikan komentarnya terhadap kepergian Maverick Vinales dari Yamaha.
Menurutnya, hengkangnya Vinales dari Yamaha merupakan luapan perasaan dari sosok pembalap asal Spanyol itu.
Vinales disebut benar-benar tidak bahagia dengan tim Yamaha.
Baca Juga: Rekan Marquez, Pol Espargaro Tampil Tak Sesuai Ekspektasi, Ini Kata Honda
"Dia pasti benar-benar tidak merasa bahagia dengan kariernya bersama Yamaha," ucap Kevin Shwantz, dikutip KabarJoglosemar.com dari Motosport, Sabtu 17 Juli 2021.
Sebagaimana diketahui, Maverick Vinales memutuskan untuk meninggalkan tim Yamaha usai balap MotoGP Belanda pada Minggu, 27 Juni 2021 lalu.
Hal tersebut terkait dengan hubungan Vinales dan Yamaha yang memanas belakangan ini.
Baca Juga: Kisah Cinta Miguel Oliveira, Pembalap MotoGP yang 11 Tahun Pacari Adik Tiri Diam-diam
Vinales sempat mengaku bahwa dirinya bingung dengan perolehan yang tidak konsisten di Yamaha.
Usai menyatakan akan hengkang dari Yamaha, Vinales kemudian diterpa dengan berbagai rumor.
Adapun rumor yang menyebut Vinales akan bergabung dengan tim Aprilia di ajang MotoGP 2022 mendatang.
Baca Juga: Manajer Ducati Prihatin Soal Keputusan Vinales Tinggalkan Yamaha
Menanggapi rumor tersebut, Kevin Schwatz rupanya juga tak kalah untuk memberikan tanggapan.
Dia merasa tidak yakin Maverick Vinales akan menerima tawaran untuk gabung bersama Aprilia.
"Akan tetapi memutuskan untuk bergabung dengan tim seperti Aprilia, saya merasa bahwa itu bukan sebuah solusi," ucap legenda MotoGP, Kevin Schwatz.
Baca Juga: Manajer Honda Buka Suara Soal Penampilan Melempem Marquez di MotoGP 2021
"Aleix Espargaro selalu mengatakan bahwa Aprilia sangat dekat dengan papan atas, namun kemudian hanya finis kedelapan." lanjutnya.
Schwatz kemudian menuturkan bahwa kualitas Aprilia masih belum teruji untuk bersaing di perebutan gelar juara dunia MotoGP.
Sehingga, rumor Vinales gabung Aprilia akan bertolak belakang dengan ambisi pembalap berjulukan 'Top Gun' itu untuk meraih juara dunia MotoGP.
"Jadi, mesin itu belum terlalu dekat untuk bisa meraih kemenangan dalam sebuah balapan," pungkasnya. ***