Erupsi Merapi Bisa Terjadi Setiap Saat, Masyarakat Diimbau Waspada

- 14 November 2020, 18:02 WIB
Gunung Merapi.
Gunung Merapi. /merapi.bgl.esdm.go.id

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," kata kata Hanik Humaida.

Kemudian, jarak tunjam EDM di sektor barat laut dari titik tetap BAB ke reflektor RB1 berkisar pada jarak 4.042,361 m hingga 4.043,057 m; dan dari BAB ke reflektor RB2 pada kisaran 3.856,911 m hingga 3.857,681 m.

Baseline GPS Klatakan–Plawangan berkisar pada 6.164,05 m hingga 6.164,07 m. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 10 cm/hari.

Hanik Humaida juga mengatakan bahwa pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 34 mm/jam selama 35 menit di Pos Ngepos pada 11 November 2020.

Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Baca Juga: Cara Cepat Cek Penerima BLT Subsidi Upah Gelombang 2 yang Sudah Cari Hari Ini di kemnaker.go.id

"Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan bahwa ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi, sehingga status aktivitas ditetapkan dalam tingkat aktivitas Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 km," kata Hanik Humaida.***

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Sumber: merapi.bgl.esdm.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x