Sudah Ada di Indonesia, Ini 5 Fakta soal Norovirus yang Menyerang Sistem Pencernaan

- 20 Oktober 2020, 07:45 WIB
Gejala dan penyebab norovirus yang menyerang Tiongkok.
Gejala dan penyebab norovirus yang menyerang Tiongkok. /PIXABAY/Darko Djurin

KABAR JOGLOSEMAR - Otoritas kesehatan Tiongkok baru-baru ini menyatakan kejadian luar biasa (KLB) terkait dengan norovirus.

Belakangan tengah ramai adanya norovirus yang juga menjangkiti mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanzi, China.

Mengutip dari Xinhua Net, ada lebih dari 70 mahasiswa yang mengalami diare dan muntah muntah. Beberapa bahkan dikabarkan menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Isi Survei Evaluasi Prakerja dan Dapatkan Insentif Rp 50 Ribu, Ini Caranya

Berikut ini 5 fakta soal norovirus yang sedang ramai diperbincangkan.

1. Bukan virus baru
Norovirus atau yang disebut virus Norwalk sudah muncul sejak dulu. Virus ini dinamakan juga sebagai virus Nornwalk karena kemunculannya pertama kali di Norwalk, Ohio, Amerika Serikat, pada tahun 1972.

Virus itu menjadi penyebab paling umum dari gastroenteritis akut (diare dan muntah) di seluruh dunia.

2. Sudah ada di Indonesia
Salah satu pakar dari FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam SpPd(K) MMB, FINASIM, FACP, mengatakan bahwa Norovirus juga terjadi di Indonesia seperti yang dilaporkan oleh peneliti Indonesia dalam Journal of Medical Virology pada Mei 2020 lalu.

Penelitian tersebut menunjukkan terdapat 14 sampel atau sekitar 15,4 persen dari total 91 sampel feses yang mengandung Norovirus.

Baca Juga: Norovirus Bukan Virus Baru, Kenali Gejala Penderitanya

"Sampel penelitian yang dilakukan di awal tahun 2019 ini diambil dari beberapa RS di kota Jambi. Kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia," ujarnya dalam siaran pers pada Senin, 19 Oktober 2020 seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari ANTARA.

3. Ditularkan melalui foodborne
Norovirus ini ditularkan melalui melalui foodborne atau makanan terutama yang tidak higenis kebersihannya.

Makanan yang tidak dibersihkan dengan baik juga bisa menjadi celah penyebaran norovirus.

4. Gejala norovirus
Seseorang biasanya terjangkit norovirus bisa mengalami gejala antara 12 hingga 48 jam setelah terpapar. Kebanyakan orang dengan penyakit norovirus akan membaik dalam 1 hingga 3 hari.

Sekilas mirip keracunan, gejala yang dirasakan diantaranya merasa sangat sakit, muntah atau mengalami diare berkali-kali dalam sehari.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Alocasia, Tanaman Hias yang Murah Tapi Tak Murahan

Gejala yang paling umum dari norovirus antara lain diare, muntah, mual dan sakit perut. Bisa pula diikuti gejala lain berupa demam ringan, sakit kepala, pegal-pegal atau nyeri otot dan, kelelahan.

5. Cara menangkal norovirus
Untuk menangkal penularan jika tinggal bersama dengan penderita bisa dilakukan dengan cara berikut ini:

• Membersihkan area muntahan atau kotoran penderita norovirus
• Gunakan sarung tangan sekali pakai untuk membersihkan muntahan atau kotoran
• Lap muntahan atau kotoran dengan tisu lalu bungkus dan buang di tempat sampah
• Semprotkan cairan disinfektan di area muntahan atau kotoran
• Bersihkan baju atau kain yang terkena bekas muntahan atau kotoran dengan detergen dan air panas

Perlu dicatat virus bisa menular dari tangan melalui apapun yang masuk ke dalam mulut.

Baca Juga: Kemnaker Klarifikasi Jadwal Pencarian BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2, Ini Katanya

Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk mencuci bahan makanan seperti sayur dan buah dengan bersih, selain itu memasak makanan juga bisa membantu meminmalisir virus pada makanan.

Tentu saja cara paling ampuh yang disarankan di laman tersebut ialah mencuci tangan setelah berkontak dengan penderita dan juga sebelum makan. ***

Editor: Galih Wijaya

Sumber: CDC ANTARA Xinhuanet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x