Network
KABAR JOGLOSEMAR - Industri pariwisata mengalami pergeseran paradigma dalam beberapa tahun terakhir yakni dengan fokus pada pembangunan pariwisata berkelanjutan yang mendukung swadaya, kemandirian, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Kabupaten Magelang, yang kaya akan potensi wisata alam, budaya, kuliner, dan desa wisata, mengambil langkah strategis dalam mengadopsi paradigma baru ini.
Dengan beragam objek wisata yang dimiliki, Kabupaten Magelang secara tak langsung memengaruhi lamanya masa kunjungan wisatawan.
Baca Juga: STREAMING Imlie 15 Agustus 2023 LINK LIVE: Atharva Menolak Mendengarkan Imlie?
Menghadapi tantangan ini, Pemerintah Kabupaten Magelang aktif mendorong perkembangan ekonomi kreatif, terutama dalam bisnis homestay atau pondok wisata.
Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) dalam sambutan yang dibacakan atas nama Bupati Magelang pada Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay atau Pondok Wisata di Grand Artos Hotel pada Senin, 14 Agustus 2023.
Bupati mengungkap bahwa di dalam ranah pariwisata, homestay memegang peranan penting sebagai salah satu bentuk usaha pariwisata yang dijalankan oleh masyarakat lokal.
Baca Juga: STREAMING Bhagya Lakshmi 15 Agustus 2023 LINK LIVE: Perjuangan Rishi Membela Lakshmi
Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay Atau Pondok Wisata di Magelang
Menurutnya, homestay bukan hanya menjadi akomodasi bagi para wisatawan, tetapi juga menjadi jendela bagi mereka untuk merasakan dan menikmati seni budaya serta kehidupan masyarakat lokal di desa-desa.
Adapun tujuan utama pelatihan adalah untuk memberikan pemahaman, pengetahuan, dan pengalaman kepada para pengelola homestay di Kabupaten Magelang.
Baca Juga: JADWAL BIOSKOP di Magelang 15 Agustus 2023: Suzzanna, Film Horor yang Populer Belakangan Ini
Hal tersebut bertujuan agar mereka dapat menjadi lebih kompetitif dan berdaya saing di era perkembangan teknologi saat ini.
"Harus bisa memanfaatkan sebagai sarana promosi, dengan menampilkan citra yang baik dan menarik, dalam bingkai seni dan budaya," kata Mulyanto tak lama ini.
Ketua Forum Daya Tarik Wisata (DTW) Kabupaten Magelang, Edward Alfian, mengungkapkan bahwa sampai saat ini, jumlah homestay di Kabupaten Magelang belum terdeteksi secara detail.
Baca Juga: 7 Desa di Kulon Progo yang Akan Dilewati Jalan Tol Melayang Solo-Jogja-YIA
Adapun pelatihan ini diharapkan dapat membantu mengakomodasi kebutuhan para pengelola homestay.
Menurut dia homestay berbeda dengan hotel, di mana sumber daya manusia telah melalui standarisasi pelatihan.
Homestay, di sisi lain, dikelola secara langsung oleh masyarakat lokal, sehingga perlu adanya pendampingan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Baca Juga: Contoh Ucapan Selamat Hari Pramuka 2023: Singkat tapi Penuh Semangat Kepanduan
Para wisatawan yang menginap di homestay memiliki interaksi langsung dengan pemiliknya.
Menanggapi rencana pemerintah, Edward menyampaikan target untuk memulihkan ekonomi kreatif dan pariwisata pada tahun 2025.
Hal ini diharapkan dapat memberikan peluang bagi pengelola homestay untuk memanfaatkan momentum tersebut dan menerima arus kunjungan wisatawan yang lebih besar.
Baca Juga: Terjadi Kasus Pembacokan di Seyegan Sleman, Polisi Buru Pelaku
"Sehingga, membutuhkan pendampingan agar pelayanan terus ditingkatkan" katanya.
Pelatihan pengelolaan usaha homestay atau pondok wisata yang diselenggarakan oleh Disparpora Kabupaten Magelang berlangsung selama tiga hari dan diikuti oleh 40 orang pengelola homestay.
Pelatihan ini melibatkan narasumber dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah, praktisi, dan akademisi, untuk memberikan wawasan yang komprehensif kepada para peserta.***
