KABAR JOGLOSEMAR - Situasi di Amerika Serikat kembali memanas. Hl ktu merupakan buntut dari polisi yang melakukan penembakan terhadap warga kulit hitam sebanyak 7 kali.
Warga yang menjadi korban penembakan bernama Jacob Blake (29) akhirnya mengalami kristis akibat luka tembak.
Insiden itu sempat terekam video lalu tersebar di media sosial. Tindakan seorang polisi tersebu memicu kemarahan dan protes besar-besaran, menyebabkan Kenosha ditetapkan dalam kondisi darurat.
"Cops tried to arrest Jacob Blake who had a warrant and previous convictions for violent crime. They tried to use a taser. Blake, with guns pointed at him, kept walking to his car and reached inside. Then he was shot. That’s all we know at this point." tulis akun @MattWalshBlog.
Cops tried to arrest Jacob Blake who had a warrant and previous convictions for violent crime. They tried to use a taser. Blake, with guns pointed at him, kept walking to his car and reached inside. Then he was shot. That’s all we know at this point.
pic.twitter.com/14yF3smpP1— Matt Walsh (@MattWalshBlog) August 24, 2020
Bentrokan antara massa dengan aparat tak terelakkan. Petugas berusaha membubarkan demonstran dengan menembakkan gas air mata namun massa tetap bertahan.
Dilansir KabarJoglosemar.com dari AFP, pengunjuk rasa yang ricuh membakar beberapa kendaraan di kota dan merusak gedung pengadilan daerah pada Minggu, 23 Agustus 2020 malam melancarkan aksi protes,
Gubernur Wisconsin Tony Evers mengatakan, dia mengutus 125 anggota garda nasional ke Kenosha untuk menjaga ketertiban pada Senin malam.
Dia mendesak pengunjuk rasa bersikap damai dengan berkata, "Kita harus melihat trauma, ketakutan, dan kelelahan menjadi orang kulit hitam di negara bagian dan negara kita." ***