Jurnalis di Kolombia Ditembak hingga Dipotong Jarinya Oleh Oknum Aparat Militer

- 19 Agustus 2020, 08:44 WIB
Ilustrasi penembakan
Ilustrasi penembakan /Pexels/

KABAR JOGLOSEMAR - Kekejaman aparat terhadap jurnalis terjadi di Kolombia. Seorang jurnalis foto menjadi sasaran kekerasan aparat mengalami tembakan hingga jarinya dipotong. Beruntung, nyawanya masih bisa terselamatkan.

Kasus penganiayaan jurnalis itu terjadi pada 8 Agustus 2020. Oknum tentara mengejar Fernando Osorio, seorang fotografer untuk media lokal Voces del Guayabero.

Tentara disebut menembakkan senjata ke arah Osorio karena meliput protes petani koka yang tanamannya diberantas oleh militer.

Baca Juga: Hoshi, Wonwoo, THE8 Lihat Hantu Wanita saat Syuting Variety Show GOING SEVENTEEN

Ososrio lantas mengungkapkan kejadian itu kepada Committee to Protect Journalist (CPJ) dan sebuah laporan dari Foundation for Press Freedom (FLIP) yang berbasis di Bogota.

Osorio mengatakan bahwa dia dan Edilson Alvarez, reporter Voces del Guayabero, mulanya mengungsi di rumah seorang petani.

Tak lama kemudian, tentara tiba di rumah, menghina kedua wartawan tersebut, menuduh mereka sebagai gerilyawan sayap kiri. Tentara lantas menahan mereka di rumah tersebut selama sekitar enam jam sebelum membebaskan mereka tanpa tuduhan.

“Mereka mengejar saya dan menembak saya," kata Osorio seperti dikutip KabarJoglosemar.com dari situs CPJ pada Rabu, 19 Agustus 2020.

Sementara itu, Alvarez tidak menjawab panggilan telepon dan pesan suara dari CPJ. Osorio juga mengatakan kepada CPJ bahwa pada 13 Agustus, saat ia meliput protes petani koka lainnya, oknum tentara menghinanya.

Baca Juga: Krystal Jung F(X) Dikabarkan Akan Tinggalkan SM Entertaiment

Osorio juga mengatakan kepada CPJ bahwa pada tanggal 13 Agustus, saat ia meliput protes petani koka lainnya, tentara menghinanya, mengarahkan senapan ke arahnya, dan menyuruhnya berbaring telungkup sebentar di pinggir jalan.

Menurut laporan media setempat, pejabat militer mengklaim pemberontak menekan petani untuk memprotes kampanye pemberantasan koka yang digunakan sebagai bahan baku yang membuat kokain. Para petani koka dilaporkan telah melakukan aksi protes sejak Mei.

Osorio mengatakan liputan dari Voces del Guayabero telah dilansir oleh media Kolombia lainnya yang tidak dapat mengirim koresponden karena pandemi COVID-19. Ketika meliput protes pada 4 Juni 2020, Osorio melaporkan seorang tentara menembaknya, merusak kameranya, dan memotong jari kelingking dan sebagian dari jari manisnya.

Osorio mengatakan kepada CPJ bahwa cedera tersebut membuatnya semakin sulit bekerja sebagai fotografer.

Baca Juga: Tuai Kontroversi, Lagu WAP Cardi B dan Megan Thee Stallion Duduki Puncak Chart Billboard

Sementara itu, pihak CPJ mengatakan pihak berwenang di Kolombia harus menyelidiki oknum aparat tersebut.

"Pihak berwenang Kolombia harus menyelidiki secara menyeluruh serangan kurang ajar tentara terhadap jurnalis Fernando Osorio dan Edilson Alvarez,” kata Koordinator Program CPJ Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Natalie Southwick.

Dia menambahkan pihak berwenang harus memastikan bahwa semua pihak yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban. “Fakta bahwa ini adalah serangan penembakan kedua oleh tentara terhadap Osorio menyoroti pengabaian yang tampaknya dimiliki beberapa orang di Angkatan Darat (Kolombia) terhadap jurnalis,” tambah Southwick.

Dia juga mengatakan impunitas dalam penembakan tersebut ini hanya akan melanggengkan kekerasan terhadap jurnalis. CPJ menelepon militer Kolombia untuk memberikan komentar namun tidak ada yang menjawab panggilan telepon itu.***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah